Liputan6.com, Madrid- Valentino Rossi masih membicarakan mengapa gagal bertahan di tim pabrikan Yamaha setelah MotoGP 2020. Rossi mengakui ogah ambil risiko gagal kompetitif kalau bersedia bertahan.
Maka itu, dia tak bersedia bicara apa-apa saat ditanya tim pabrikan soal itu. Rossi memilih pasrah dan bersedia menyingkir di 2021.
"Saya tak mau bilang ya untuk mempertahankan posisi saya dan lalu tidak kompetitif. Itu bakal jadi hal terburuk, utamanya untuk saya," ujar Rossi seperti dikutip Motorsport.
Advertisement
Valentino Rossi mengaku sudah mengantisipasi bakal dipecat Yamaha sejak 2019. Utamanya sejak Oktober saat MotoGP Thailand digelar dan Fabio Quartararo melesat.
"Saya sejujurnya tidak kaget. Saya sudah menduga bakal tak lagi di tim pabrikan sejak Oktober tahun lalu," ujar Valentino Rossi.
Â
Video:
Tak Mau Bertele-Tele
Rossi juga menegaskan dirinya ogah bertele-tele dalam membicarakan kontraknya. Yamaha butuh waktu yang cepat.
"Kalau Yamaha tidak mengikat Quartararo, mungkin kita akan lebih lama lagi bicarakan posisi dalam tim pabrikan," katanya.
"Saya ingat saat di Thailand tahun lalu, penampilan Quartararo ubah situasi."
Yamaha tak sepenuhnya mencampakkan Rossi. Dia disarankan untuk tetap membalap di tim satelit dan bakal mendapatkan motor M1 ketiga.
Â
Advertisement
Tak Dendam
Rossi mengatakan tak dendam atau sakit hati dengan keputusan Yamaha. Soalnya, dia mengatakan itu sebagai keputusan logis.
"Saya tak bilang Yamaha tidak menghormati saya karena mereka menawarkan saya dengan motor resmi ketiga kalau bertahan," katanya.
"Tentu saja kalau mereka bilang "Quartararo akan membalap, kamu keluar, saya akan marah."