Liputan6.com, Jakarta - Banjir mengepung Jakarta dan sekitarnya usai hujan deras, Selasa (25/2/2020). Berbagai pelayanan publik dan aktivitas masyarakat pun terganggu akibatnya.
Commuter line, kereta api bandara, sekolah, hingga rumah sakit lumpuh. Bahkan Istana Negara juga sempat tergenang air.
Banjir memang tidak pandang bulu. Musibah ini menyerang seluruh bidang, termasuk dalam dunia olahraga.
Advertisement
Sejarah menunjukkan sejumlah pertandingan yang urung dilaksanakan karena lokasi terendam. Liputan6.com coba merangkum beberapa insiden tersebut.
Berikut serangan banjir yang merusak penyelenggaraan olahraga yang terjadi beberapa tahun terakhir:
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Carlisle United
Topan Desmond menyerang Inggris pada Desember 2015. Masyarakat setempat pun tidak berdaya menghadapi fenomena alam tersebut.
Luapan air membuat beberapa kawasan terendam air. Salah satunya adalah markas Carlisle United yakni Brunton Park.
Tidak bisa menggunakan rumah sendiri, Carlisle United kemudian menggilir laga kandang di Deepdale Ground, Ewood Park, dan Bloomfield Road.
Advertisement
Timnas Kriket India
Hujan deras berhari-hari mengguyur Motera, India, Agustus 2010. Sardar Patel Gujarat Stadium tidak bisa menampung itu hingga terendam hampir dua meter.
Otorita setempat sangat menyayangkan masalah ini. Pasalnya, mereka baru saja mengganti rumput untuk pertandingan melawan Selandia Baru.
Stadion Wuhan
Xinhua Road Sports Centre Stadium di Wuhan tergenang air akibat banjir pada Juli 2016. Hujan deras menjadi penyebabnya.
Stadion ini digunakan untuk berbagai cabang olahraga. Namun, Xinhua Road Sports Centre Stadium kebanyakan dipakai menggelar pertandingan sepak bola.
Advertisement
Montpellier
Hujan deras membuat banjir menyerang Montpellier, Oktober 2014. Air dari Sungai Lez pun meluap dan menyapu berbagai benda di jalan.
Mobil dan berbagai alat transportasi ikut terseret dan sampai masuk Mosson Stadium, markas klub Ligue 1. Stadion dan lapangan rusak akibat musibah ini.
Klub terpaksa memindahkan lima laga kandang pada musim 2014/2015 ke Altrad Stadium, sembari memperbaiki markas kebanggaan.
Timnas Rugbi Jepang
Topan Hagibis mengganggu pelaksanaan Piala Dunia rugbi di Jepang, Oktober 2019. Pemain tuan rumah harus melewati air setinggi lutut ketika keluar dari kamar ganti menuju lapangan Prince Chichibu Stadium saat berlatih jelang pertandingan melawan Skotlandia.
Dalam rekaman yang dibagikan Federasi Rugbi Jepang, para pemain menghadapi situasi ini dengan cara berbeda. Ada yang berani menerobos, menghindari kedalaman air dengan melewati pinggiran, hingga meminta rekan untuk digendong.
【日本代表】本日、キャプテンズランを行いました🏃🏻♂️🏉☔️皆さま、台風には万全の対策を🙏🏻#rugbyjp #OneTeam #BRAVEを届けよう #RWC2019 #JPNvSCO #RWC横浜 pic.twitter.com/xGUVfmS9p1
— 日本ラグビーフットボール協会 (@JRFUMedia) October 12, 2019
Advertisement