Liputan6.com, Jakarta - Tokyo memiliki izin untuk menunda Olimpiade 2020 hingga akhir tahun. Kesepakatan ini terkuak menyusul kekhawatiran atas penyebaran wabah virus Corona.
"Kontrak itu menyebutkan Olimpiade bisa digelar selama tahun 2020. Itu bisa ditafsirkan memungkinkan untuk penundaan," kata Menteri Olahraga Jepang Seiko Hashimoto di hadapan parlemen, dilansir Antara.
Dalam kesepakatan tersebut, hak membatalkan terletak di tangan Komite Olimpiade Internasional (IOC). Presiden IOC Thomas Bach baru-baru ini menyatakan tengah berupaya menggelar pesta olahraga terbesar dunia tersebut sesuai jadwal pada 24 Juli hingga 9 Agustus mendatang.
Advertisement
Namun, anggota IOC Dick Pound menilai Olimpiade 2020 bisa ditunda jika virus Corona belum teratasi hingga akhir Mei.
Hashimoto menyatakan pemerintah Jepang dan Tokyo masih berkomitmen besar menjadi tuan rumah Olimpiade. "Kami sedang melakukan semua yang kami bisa untuk memastikan Olimpiade berlanjut sebagaimana sudah direncanakan," katanya.
Anggaran Olimpiade
Anggaran untuk pesta Olimpiade 2020 adalah 1,35 triliun yen (Rp178,12 triliun). Pemerintah Jepang menyediakan 120 miliar yen (Rp15,8 triliun) untuk membangun Stadion Olimpiade dan 30 miliar yen (Rp3,9 triliun) untuk Paralimpiade 2020.
Namun, Badan Audit Jepang memangkas anggaran pemerintah yang diajukan pada 2013 menjadi 1,06 triliun yen (Rp139 triliun) pada 2018.
Advertisement
Mengganggu Kualifikasi
Sejauh ini wabah virus Corona sudah mengganggu perhelatan Olimpiade 2020. Beberapa ajang kualifikasi ditunda atau bahkan dibatalkan.Â