Liputan6.com, Jakarta Sejumlah atlet bulu tangkis asal India memutuskan mundur dari turnamen All England 2020 yang akan berlangsung di Arena Birmingham, Birmingham, Inggris, pekan depan. Mereka enggan tampil pada ajang bergengsi olahaga tepok bulu itu karena khawatir terjangkit virus corona tipe terbaru.Â
Sejumlah atlet yang mundur termasuk H S Prannoy dan ganda putra rangking 10 dunia, Chirag Shetty dan Satwiksairaj Rankireddy. Mereka telah berkirim surat kepada Federasi Bulu Tangkis India (BAI) untuk menyampaikan keputusan mereka tidak mengikuti turnamen All England pada tahun ini.Â
"Sejumlah pemain telah berkirim surat kepada BAI untuk menyampaikan keputusan mereka tidak mengikuti kejuaraan All England pada musim ini. Ganda terbaik Chirag Shetty dan Satwiksairaj Rankireddy, Manu Attri and B Sumeeth Reddy, H S Prannoy, Sameer Verma, dan Sourabh Verma sejauh ini memutuskan mundur dari kejuaraan itu," ujar Sekretaris BAI, Ajay Singhania kepada PTI.
Advertisement
"Meski demikian, Saina Nehwal, P V Sindhu, Kidambi Srikanth, Ashwini Ponnappa, dan N Sikki Reddy dan Pranaav Jerry Chopra, akan tetap mengikuti turnamen itu," kata Singhania menambahkan.Â
Wabah virus corona model terbaru yang awalnya merebak di Wuhan, Tiongkok, pada akhir tahun lalu telah meluas belakangan ini. Saat ini diperkirakan lebih dari 90 orang di berbagai negara telah terjangkit virus yang juga dikenal dengan sebutan COVID-19 itu. Virus ini juga telah membunuh lebih dari 3000 orang dan sampai saat ini belum ditemukan vaksin dan obat yang mampu mengatasinya.Â
Di Inggris, setidaknya sudah ditemukan 115 kasus virus Corona di mana satu orang baru saja dinyatakan meninggal dunia. Â
Â
Saksikan juga video menarik di bawah ini:
Khawatir Terjangkit di Perjalanan
Chirag, salah seorang pebulu tangkis India yang memutuskan mundur dari All England, mengaku khawatir dengan penyebaran virus ini. Apalagi mereka harus terbang dan transit di Dubai, UEA.
"Semua orang khawatir mengenai penyebaran virus Corona ini. Di Inggris, jumlah yang terinfeksi sudah mencapai 90 orang, ini jadi perhatian. Perjalanan kami juga harus melewati Bandara Dubai, di mana itu merupakan salah satu bandara tersibuk, ini juga jadi pertimbangan kami," katanya.Â
Penyebaran wabah virus Corona yang justru meningkat di luar Tiongkok kini menjadi pehartian dunia. WHO telah meminta agar negara-negara ikut ambil bagian dan bersiap menghadapi wabah ini.Â
Penyebaran virus Corona yang kian masif juga mengganggu kalender berbagai cabang olahraga. Di ajang bulu tangkis sendiri, wabah ini telah menyebabkan penundaan empat babak kualifikasi Olimpiade--Lingshui China Masters (February 25 to March 1), Vietnam International Challenge (24-29 March 24-29), dan German Open (March 3 to 8), serta Polandia Terbuka (March 26-29).
Â
Advertisement
Bagaimana Indonesia?
Sementara itu, kontingen Indonesia akan tampil dengan kekuatan penuh pada All England 2020. Rencananya, para pemain Merah Putih akan berangkat akhir pekan ini menuju Birmingham, Inggris.
Indonesia mengirim pemain-pemain terbaik ke All England 2020, diantaranya pasangan rangking satu dunia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, Greysia Polii/Apriyani Rahayu dan sejumlah pebulu tangkis terbaik Tanah Air lainnya.Â
All England menjadi salah satu turnamen yang menjadi milestone PBSI di tahun 2020. Pada tahun lalu, Indonesia meraih satu gelar pada turnamen level Super 1000 ini lewat ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan. Dan untuk menjaga keselamatan dan kesehatan para pemain selama berada di Inggris maupun jelang keberangkatan, PBSI berkoordinasi dengan KBRI di sana.Â
"Sebelum berangkat kami sudah memastikan lagi bahwa semuanya oke, kami tidak ingin sampai sana disuruh balik lagi atau dikarantina. Kami sudah tanya ke kedutaan, ada risiko seperti ini atau tidak?" ujar Achmad Budiharto, Chef de Mission tim Indonesia di All England 2020.
"Kalau ternyata ada perubahan kebijakan, akan kami lihat lagi sampai nanti sebelum berangkat. Sejauh ini, belum ada travel warning terkait Indonesia sudah terpapar virus Covid-19, tapi di Inggris juga sudah ada kasus, walau di Birmingham masih cukup kondusif," kata Sekretaris Jenderal PP PBSI ini soal All England 2020. (Selengkapnya baca pada tautan ini)