Liputan6.com, Liverpool - Pekan ke-30 Liga Inggris harus ditunda. Wabah virus Corona menjadi penyebab kompetisi yang paling banyak dimenangkan Manchester United (MU) harus ditunda.
Federasi Sepak Bola Inggris (FA) mengumumkan penundaan Liga Inggris pada Jumat (13/3/2020). Hal itu karena sudah ada pelaku sepak bola di Inggris yang terkena virus Corona.
Baca Juga
Tercatat, manajer Arsenal, Mikel Arteta dan dua penggawa Chelsea, Callum Hudson-Odoi dan Tammy Abaraham terkena wabah yang pertama kali muncul di Wuhan, China, Desember 2019. Alhasil, Liga Inggris pun ditunda hingga 4 April 2020.
Advertisement
Penundaan jadwal pertandingan di Liga Inggris ini bukan pertama kalinya. Dulu saat Perang Dunia Kedua pecah, kasta tertinggi di sepak bola Inggris juga sempat mengalami penundaan.
Tentu saja, dengan adanya pandemi virus Corona, ada lima skenario yang bisa menjadi akhir dari Liga Inggris musim 2019/20, mengutip artikel dari Sportskeeda.
Â
Saksikan video pilihan berikut ini:
1. Musim Berakir Seperti Biasa Setelah Penundaan
Ada kemungkinan COVID-19 akan mereda dengan cepat. Itu artinya, penangguhan Liga Inggris yang direncanakan 4 April bisa memungkinkan musim ini bisa berjalan hingga akhir.
Dalam skenario ini, karena ada jeda internasional yang sudah dijadwalkan, semua tim di Liga Inggris bakal mempunyai dua jadwal yang sangat berdekatan.
Namun, Kepala eksekutif Brighton Paul Barber menyebut Liga Inggris sulit dilanjutkan pada 4 April karena wabah ini sudah menjadi masalah dunia, bukan hanya Inggris. Dengan jarak tiga minggu, kemungkinan menurunnya pandemi COVID-19 sangat kecil.
Â
Advertisement
2. Musim 2019/20 Dinyatakan Batal dan Tidak Berlaku
Jika Liga Inggris tidak bisa dimulai lagi pada 4 April 2020, skenario yang kedua adalah membatalkan kompetisi musim 2019/20 dan dinyatakan tidak berlaku.
FA akan memulai kembali dengan hitungan kompetisi musim 2020/21, seperti biasa, di bulan Agustus.
Namun skenario ini bisa merugikan Liverpool yang berada di puncak klasemen dengan 82 poin. Mereka punya keunggulan yang sangat besar dari pesaing terdekatnya, Manchester City, 25 poin.
Â
3. Kompetisi Dinyatakan Berakhir Sesuai Klasemen Saat Ini
Skenario yang ketiga adalah, kompetisi berakhir sesuai dengan klasemen saat ini. Artinya, Liverpool menjadi juara Liga Inggris dengan raihan 82 poin.
Namun, hal ini sangat merugikan untuk beberapa tim yang berjuang untuk tiket ke Liga Champions, Liga Europa, atau tiga tim yang berada di zona degradasi, yakni Bournemouth, Aston Villa, dan Norwich City.
Dengan 29 pertandingan yang masih dimainkan, skenario ini tentu memusingkan. Pasalnya, klasemen akhir berdampak pada aspek keuangan yang didapat oleh klub Liga Inggris.
Â
Advertisement
4. Kompetisi Berakhir, Ada Tim yang Promosi tapi Tak Ada Degradasi
Satu skenario ini sangat diperdebatkan. Yakni, kompetisi berakhir dengan ada tim yang dipromosikan tapi tak ada tim yang degradasi, baik di Liga Inggris, Divisi Championship, Liga Satu dan Liga Dua Inggris.
Dalam skenario ini, nantinya pada musim 2020/21, akan ada 22 tim di Liga Inggris. Nantinya, pada 2020/21, akan ada lima tim yang diturunkan kastanya.
Skenario ini akan melelahkan untuk semua tim. Pasalnya, setiap tim akan memainkan 40 pertandingan dalam semusim, bukan 38 seperti musim-musim sebelumnya.
Â
5. Musim 2019/20 Batal dan Tidak Berlaku, tapi Tim Liga Inggris Memulai Musim Baru dengan Poin Sekarang
Skenario ini agak berbelit. Kompetisi 2019/20 dinyatakan berakhir dan tidak berlaku, tapi 20 tim di Liga Inggris akan memulai musim depan dengan poin yang mereka raih saat ini.
Misalnya Liverpool yang sudah mengemas 82 poin. Artinya, tim asuhan Jurgen Klopp itu akan memulai musim 2020/21 dengan keunggulan 25 poin dari Manchester City.
Advertisement