Liputan6.com, Madrid - Presiden Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF), Luis Rubiales, begitu mengkritik kebijakan La Liga dalam upaya mereka untuk memberikan klub-klub perlengkapan tes sebagai langkah antisipasi penyebaran virus corona Covid-19.
Pada Selasa (17/3/2020), berdasarkan keterangan Real Zaragoza, pihak La Liga menawari alat uji virus corona kepada 42 klub di bawah yurisdiksi mereka, yang terdiri dari 20 klub La Liga dan 22 klub dari Segunda Division.
Baca Juga
Namun, menurut La Liga melakukan tes virus corona COVID-19 ke pemain-pemainnya yang tidak memperlihatkan gejala apapun. Padahal, Rubiales menilai boleh jadi ada lebih banyak orang di Spanyol yang membutuhkan fasilitas pemeriksaan COVID-19
Advertisement
Sebab, Spanyol merupakan negara Eropa kedua setelah Italia dengan temuan kasus virus corona terbanyak. Rubiales berpendapat, alat uji virus corona itu belum dibutuhkan oleh La Liga.
Berdasarkan data pemerintah Spanyol, hingga Selasa (17/3/2020), sedikitnya 491 orang meninggal setelah lebih dari 11.000 orang dinyatakan positif terinfeksi virus corona COVID-19 dan sebagian daerah diterapkan kebijakan lockdown.
"Mengetahui hidup banyak orang jadi taruhannya, tentu tak patut menggelar tes massal ke pesepak bola ketika banyak orang yang lebih membutuhkan," kata Rubiales, seperti dilansir Football Espana.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Tak Patriotik
"Hasilnya bagi para pemain tetap sama, jika mereka positif dan tanpa gejala parah mereka diharuskan dikarantina di rumah masing-masing. Melakukan tes ke seluruh pemain seperti itu tampak tidak perlu dan cenderung tak patriotik di kondisi sekarang," ungkapnya.
Sejumlah klub Spanyol, termasuk Valencia, melakukan tes COVID-19 ke seluruh pemainnya. Valencia pada Senin (16/3) mengumumkan 35 persen skuat tim utama dan stafnya positif tertular COVID-19 tanpa memperlihatkan gejala apapun.
Advertisement