Sukses

Mantan Bek MU Kritik Sikap Pemerintah Inggris Tangani Virus Corona Covid-19

Mantan pemain senior MU itu mengatakan bahwa pesan dari pemerintah Inggris membingungkan dan tidak jelas. Mereka juga dinilai tidak tegas.

Liputan6.com, Manchester - Mantan bek Manchester United (MU) Gary Neville mengkritik ketegasan Perdana Menteri Boris Johnson saat menangani krisis virus Corona. Ia menuduh sikap pemerintah Inggris membingungkan selama pandemi.

Pemerintah Inggris sejuah ini memang telah menyampaikan berbagai keputusan untuk warganya. Tapi, eks pemain senior MU itu mengatakan bahwa pesan keseluruhannya telah membingungkan dan tidak jelas sejauh ini.

"Pada saat-saat krisis para pemimpin sejati berdiri dan membuat keputusan sulit, yang terkadang bertentangan dengan apa yang sebenarnya terjadi," kata Neville di Sky Sports 'The Debate.

“Pemerintah pada waktu itu [awal pandemi], melalui Boris Johnson, pada dasarnya adalah zig-zag di semua tempat dengan pesan mereka.

"Bahkan hari ini dia berbicara tentang 'mari kita saling melindungi. Sebelumnya dan dia berbicara tentang mengasingkan diri, melindungi diri sendiri dan satu sama lain, tangguh dalam hal ini, tapi dia tidak menutup klub, bar, restoran, pub - sekolah tidak tutup sampai besok malam," kata legenda MU tersebut.

2 dari 3 halaman

Tidak Nyaman

"Saya memahami kerumitannya, tetapi saya merasa kepemimpinan yang menentukan itu penting [...] Setiap kali saya melihat kepala petugas medis [Chris Whitty] berdiri di sebelah Boris Johnson, dia terlihat semakin tidak nyaman," katanya.

"Dia menjelaskan strateginya dengan kehadiran Perdana Menteri, dan kemudian ditantang oleh 200 ilmuwan lain selama akhir pekan dan kemudian Matt Hancock pada program hari Minggu menyarankan mereka tidak akan mengejar strategi itu. Pada akhirnya, saya bukan seorang ilmuwan, tetapi Anda harus memiliki konsistensi pesan dan kepemimpinan yang menentukan." ujarnya.

3 dari 3 halaman

Kamar Gratis

Neville dan mantan rekan setimnya Ryan Giggs menutup hotel Manchester mereka minggu ini. Hal itu dilakukan untuk memungkinkan staf NHS tidur di kamar secara gratis di tengah beban kerja yang berat yang disebabkan oleh pandemi.

Sementara itu, setelah pertemuan pada Kamis kemarin (19/3/2020), Liga Premier akan diperpanjang penangguhan semua pertandingan hingga 30 April.