Barcelona- Pandemi virus corona covid-19 membuat Barcelona harus memutar otak guna mengantisipasi gejolak krisis finansial. Manajemen klub konon ingin memotong gaji para pemain.
ESPN mengklaim bahwa seluruh pemain Barcelona sudah mengetahui rencana ini. Oleh karena itu, mereka diharapkan bersedia gajinya dipotong untuk menyeimbangkan neraca keuangan klub.
Baca Juga
Erick Thohir Beruntung Pemain Diaspora Yakin pada Proyek untuk Lolos ke Piala Dunia dan Olimpiade
3 Calon Pelatih Asal Belanda yang Bisa Gantikan Pep Guardiola di Manchester City, Siapa Saja Mereka?
Wawancara Reuters kepada Erick Thohir: Timnas Indonesia perlu berada di 9 besar Asia untuk Lolos ke Piala Dunia 2026
Presiden Barcelona, Josep Maria Bartomeu telah menjelaskan kondisi ini kepada seluruh anggota direksi klub. Langkah cepat harus segera dilakukan, satu di antaranya adalah dengan pemotongan gaji.
Advertisement
Cara itu dianggap bisa menekan pengeluaran di sektor gaji. Sebab di sisi lain, pemasukan klub berkurang drastis karena praktis tak ada uang dari tiket, merchendising, dan batalnya sejumlah agenda sponsorship.
Selain itu, berdasarkan keterangan Global Sports Salary Survey, Barcelona merupakan tim sepak bola pertama di dunia dengan gaji melebihi 11 juta euro per tahun.
Ada pun wacana pemotongan gaji ini masih belum final. Sebab, Barcelona dan klub-klub La Liga lainnya akan melakukan perundingan dengan Asosiasi Pesepak Bola Spanyol mengenai masalah yang menerpa mereka.
Â
Video
Pendapatan dari Toko Online Tidak Cukup
Barcelona dan klub-klub Eropa lain yang bermain di Liga Champions sudah mengeruk banyak pemasukan sejak babak grup. Pendapatan masih bisa bertambah jika mereka lolos hingga final.
Masalahnya, mengingat Financial Fair Play akan dihitung pada Juni mendatang, laporan keuangan yang harus diserahkan tim penyidik belum tentu menutupi kerugian tim. Mau tak mau, Barcelona harus 'mengakali' pengeluaran dengan cari lain, yakni pemotongan gaji pemain.
Barca bisa saja mendapatkan pemasukan dari sektor lain, seperti official store, tiket pertandingan, dan hospitality yang ditawarkan. Hanya saja, berhentinya kompetisi membuat pemasukan dari sektor-sektor tersebut praktis tertutup.
Pembelian dari online merchandising sebenarnya juga masih berjalan, namun belum cukup untuk menutup pengeluaran Barcelona.
Sumber: ESPN
Disadur dari Bola.com (penulis Gregah Nurikhsani. Published 22/3/2020)
Advertisement