Jakarta - Radja Nainggolanmenyebut AS Roma pernah memiliki lini tengah yang sangat kuat. Namun, bukan berarti gelandang terbaik versinya adalah pemain Giallorossi.Â
Menurut Radja Nainggolan, dua nama penggawa lini tengah terbaik adalah Luka Modric dan Clarence Seedorf. Baginya, dua nama tersebut memiliki modal spesial, yang memberi kekuatan khusus terhadap tim yang dibela.
Baca Juga
Duel Sengit Rafael Struick vs Javier Gayoso di laga Terakhir Grup B Piala AFF 2024 Indonesia vs Filipina, Jadi Ujung Tombak Skuad
Pertandingan Seru Pemain Luar Negeri Timnas Indonesia vs Filipina di Piala AFF 2024
Duel Marselino Ferdinan dan Sandro Reyes, Dua Gelandang Kreatif di Timnas Indonesia dan Filipina di Piala AFF 2024
"Saya selalu suka Luka Modric, dia favoritku juga. Dia bisa melakukan apapun dengan standar yang tinggi. Dia punya sesuatu yang bisa keluar tepat pada waktunya," kata Nainggolan, di Tuttosport.it
Advertisement
Sementara untuk status Clarence Seedorf, Radja Nainggolan punya penilaian sendiri. Ia menganggap Seedorf sosok berkemampuan tinggi, terutama cara mengolah bola.
"Seedorf punya kekuatan stamina yang luar biasa, dan dia menjadi satu-satunya pemain yang membuat pemain lawan tak bisa melihat bola. Saya tak pernah bisa melebihi kemampuannya," jelas Radja Nainggolan.
Â
Catatan Statistik
Luka Modric bersinar ketika membela Tottenham Hotspur. Namanya semakin berkibat ketika memberi beberapa gelar ke Real Madrid, mulai dari La Liga (206-2017), Copa del Rey (2014), Piala Super Spanyol (3 kali), Liga Champions (4) sampai Piala Dunia Antarklub (4).
Clarence Seedorf sempat bersinar di Serie A bersama AC Milan. Ia meraih scudetto pada 2003-2004 dan 2010-2011. Selain itu, Seedorf memberi I Rossoneri Coppa Italia, Piala Super Italia (2), Liga Champions (2), Piala Super Eropa (2) dan Piala Dunia Antarklub (1).
Berbicara mengenai gelandang, Radja Nainggolan mengaku mendapat kenangan terbaik ketika berada di AS Roma. Menurutnya, I Lupi pernah memiliki area tengah terkuat di Serie A ketika berisi Kevin Strootman, Daniele De Rossi dan Miralem Pjanic.
Sumber : Tuttosport
Advertisement