Liputan6.com, Jakarta- Infeksi hantavirus muncul di China lantaran ditularkan lewat tikus, baik urine dan kotoran tikus. Infeksi yang dikenal dengan Hantavirus Pulmonary Syndrome (HPS) ini dapat terpapar kepada manusia melalui sejumlah aktivitas.Â
Virus hanta bisa bercampur dengan udara. Kemudian dihirup manusia dapat berujung fatal dan menyerang sistem pernapasan.
Baca Juga
Gejala awal infeksi hantavirus, termasuk kelelahan, demam, dan nyeri otot, terutama pada kelompok otot besar (paha, pinggul, punggung, bahu). Selain itu, rasa sakit kepala, pusing, kedinginan, dan masalah perut, seperti mual, muntah, diare, dan sakit perut dapat dirasakan.
Advertisement
Data Centers for Disease Control and Prevention Amerika Serikat menyebut, beberapa kegiatan yang membuat manusia berisiko kena hantavirus.
Membersihkan Ruangan yang Jarang Digunakan
Membersihkan loteng, gudang, dan bangunan di luar rumah, misal lumbung, garasi, dan gudang berisiko potensial terinfeksi hantavirus. Apalagi bila Anda tinggal di daerah pedesaan dengan hutan yang masih ada. Tikus pun mudah berkembang biak.
Advertisement
Bersih-bersih Rumah
Bersih-bersih di dalam dan di sekitar rumah Anda sendiri dapat membahayakan bila hewan pengerat telah menjadikannya sarang mereka juga. Cuaca yang dingin membuat hewan pengerat ini tergerak mencari ruangan yang hangat. Rumah pun jadi sasarannya.Â
Berkemah
Orang yang hobi berkemah juga dapat terpapar hantavirus. Terlebih lagi mereka menggunakan tempat perlindungan atau kamp, yang ternyata menjadi habitat hewan pengerat.
Peluang terkena hantavirus terbesar meliputi orang bekerja, bermain, atau tinggal di ruang tertutup. Pada kondisi itu, tikus hidup secara aktif. Namun, hasil penelitian baru-baru ini menunjukkan, banyak orang yang didera HPS akibat terus menerus kontak dengan tikus dan/atau kotorannya.
Advertisement
Pekerjaan Konstruksi
Pekerja konstruksi, utilitas, dan pengontrol hama dapat terpapar ketika mereka bekerja di ruang yang butuh merangkak. Contohnya, basement atau di bangunan kosong yang mungkin memiliki populasi hewan pengerat.
Sebab, dengan merangkak, kondisi penciuman mereka dengan dasar lantai akan semakin dekat, sehingga memungkinkan terpapar urine atau kotoran tikus.
Jalan Kaki
Pejalan kaki juga dapat terpapar hantavirus. Selain itu, ada juga orang yang kena HPS melaporkan, mereka merasa tidak terkontak dengan tikus atau kotorannya.
Oleh karena itu, jika Anda tinggal di daerah dengan hewan pengerat, lakukan tindakan pencegahan meski tidak melihat hewan pengerat atau kotorannya. Anda bisa menutup lubang, celah-celah, dan menaruh jebakan tikus.
(Fitri Haryanti/Fitri Syarifah)
Advertisement