Liputan6.com, Roma - Presiden Lecce, Saverio Sticchi menilai pemotongan gaji pemain menjadi salah satu opsi menyelamatkan keuangan klub. Saat ini, menurut Sticchi, pemasukan klub berkurang drastis karena pandemi virus corona covid-19.
Sticchi mengatakan, semua presiden klub Liga Italia telah bertemu dengan pihak operator. Pertemuan itu antara lain membahas kemungkinan kompetisi bergulir lagi dan kondisi keuangan klub.
Baca Juga
Sticchi mengatakan, hasil pertemuan itu rahasia. Namun opsi pemotongan gaji ikut mengemuka.
Advertisement
"Satu cara yang dapat dilakukan adalah memotong gaji dalam rentang waktu tertentu. Sistem sepak bola berisiko rusak, jadi Anda harus dapat berkompromi, bermain di Agustus," kata Sticchi seperti dilansir Football Italia.
Virus corona yang pertama kali ditemukan di Tiongkok Desember lalu telah menjadi pandemi. Italia menjadi negara Eropa terparah yang terkena pandemi virus corona covid-19.
Menurut data New York Times Kamis (26/3/2020), ada 69.176 kasus dengan 6.820 orang meninggal dunia. Pemerintah Italia pun telah melakukan lockdown untuk menekan angka penyebaran virus corona.
Â
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
Bukan Hanya yang Punya Utang
Ia menambahkan, paling tidak klub kehilangan pemasukan sekitar 200 hingga 300 juta euro jika kompetisi tidak bergulir lagi. Kerugian pun tidak hanya akan berdampak ke klub yang memiliki hutang.
"Saat ini tergantung dari kebijakan apa dan seperti apa utang klub-klub. Lecce tidak memiliki utang, namun ini tentu akan berdampak," kata Sticchi.
Hingga saat ini ada total 17 pemain Liga Italia yang dinyatakan positif virus corona covid-19. Tiga di antaranya adalah pemain Juventus, Blaise Matuidi, Daniele Rugani, dan Paulo Dybala.
Â
Advertisement