Liputan6.com, Bandung - Kiper Persib Bandung, I Made Wirawan, merasakan Hari Nyepi tahun ini berbeda dari sebelumnya. Made harus merayakan Hari Nyepi dalam situasi pandemi virus corona Covid-19.
Pemain berusia 38 tahun ini mengaku dalam kekhawatiran saat merayakan Nyepi tahun ini. Dia berharap pandemi ini segera berakhir agar situasi kembali normal.
Made berasal dari Gianyar, Bali dan merupakan penganut agama Hindu yang taat. Pemain Persib bernomor punggung 78 itu memutuskan merayakan Nyepi tahun ini di Bandung bersama keluarganya.
Advertisement
Dia mengatakan, biasanya Nyepi hanya berjalan satu hari di rumah. Namun, tahun ini Made dan keluarga sudah beberapa hari sebelumnya berada di rumah, karena mengikuti imbauan pemerintah untuk beraktivitas di rumah demi meminimalisasi penularan Covid-19.
"Biasanya kami di rumah dan tidak ke luar hanya sehari. Namun saat ini sudah berhari-hari," ungkap Made, seperti dilansir situs resmi Persib.
Â
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
Tanpa Arak-Arakan Ogoh-Ogoh
"Di Bali juga banyak berbeda, tidak ada melasti ke pantai dan juga tidak ada arak-arakan ogoh-ogoh yang biasa dilakukan sehari sebelum Nyepi," tuturnya.
Made juga memanjatkan doa supaya pandemi virus corona Covid-19 segera berakhir dan kondisi kembali pulih. Tidak hanya di Indonesia, tapi Made juga ingin di seluruh belahan dunia lainnya pandemi ini berakhir.
Advertisement
Kembali Normal
"Harapannya semoga masalah virus ini cepat selesai. Semua kembali baik-baik lagi, normal kembali," kata mantan kiper Persiba Balikpapan ini.