Sukses

Lionel Messi Setuju Potong Gaji karena Pandemi Virus Corona Covid-19

Pemotongan itu dilakukan setelah kompetisi berhenti lantaran pandemi virus corona covid-19.

Liputan6.com, Barcelona - Presiden Barcelona, Joseph Bartomeu menegaskan, Lionel Messi mendukung rencana klub memotong gaji para pemain. Pemotongan itu dilakukan setelah kompetisi berhenti lantaran pandemi virus corona covid-19.

"Messi mengatakan kepada saya, dia tahu pemotongan ini perlu dilakukan," ujar Bartomeu seperti dilansir Sportskeeda.

Virus corona telah menjadi pandemi di seluruh dunia sejak ditemukan di Tiongkok Desember lalu. Menurut data New York Times, Selasa (31/3/2020) ada 770.600 orang dinyatakan positif terjangkit dengan 37.042 meninggal dunia.

Italia menjadi negara terparah di Eropa yang terpapar virus corona. Ada 101.739 kasus dengan 11.591 orang meninggal dunia di sana. Spanyol berada di urutan kedua dengan 85.195 kasus dan 7.340 orang meninggal dunia.

Pandemi virus corona pun membuat otoritas sepak bola Eropa, UEFA menghentikan kompetisi termasuk Liga Spanyol. Alhasil, klub-klub pun kini seperti mati suri.

Ketiadaan kompetisi membuat klub kehilangan pemasukan. Beberapa klub termasuk Barcelona pun berinisiatif memotong gaji pemainnya.

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Respon Pernyataan Messi

Pernyataan Bartomeu dikeluarkan merespon unggahan Messi di akun instagram. Messi menyebut, para pemain tidak keberatan gajinya dipotong.

Namun Messi yang juga kapten tim menilai ada perlakuan klub yang dianggap kurang adil kepada para pemian. Pasalnya, negosiasi mengenai besaran pemotongan gaji masih berlangsung.

Bartomeu tidak memungkiri ada kesalahpahaman antara para pemain dan pihak klub. "Mungkin para pemain frustasi dengan apa yang dikatakan orang-orang di dalam maupun di luar klub, yang tidak punya informasi yang utuh," ujarnya.

3 dari 3 halaman

Rugi Rp 1,8 Triliun

Sementara itu, Barcelona disebut-sebut bakal rugi sekitar 200 juta euro Rp 1,8 triliun lantaran pandemi virus corona. Itu lantaran Barcelona kabarnya kehilangan pemasukan dari beberapa sektor.

Sektor-sektor itu antara lain penjualan tiket, hak siar, bonus lolos kualifikasi Liga Champions, dan penjualan cenderamata. Barcelona juga akan kehilangan sekitar 20 juta euro andai UEFA memutuskan tidak lagi melanjutkan Liga Champions musim ini.