Liputan6.com, Nyon - UEFA meminta anggotanya menyelesaikan liga domestik 2019/2020. Mereka yang tidak melakukannya terancam ditolak mengikuti kompetisi kontinental musim depan, termasuk Liga Champions.
Federasi Sepak Bola Eropa tersebut mengirim surat kepada 55 negara setelah mendengar rencana Belgia menghentikan musim 2019/2020 akibat pandemi virus Corona. Berdasar keputusan itu, Club Brugge bakal ditetapkan sebagai juara meski kompetisi menyisakan satu pertandingan.
"Tiket menuju kompetisi UEFA ditentukan hasil di lapangan setelah kompetisi selesai. Keputusan menghentikan persaingan secara prematur membuat syarat itu tidak terpenuhi," tulis UEFA.
Advertisement
"Maka selanjutnya kami berhak memeriksa apakah klub layak mengikuti kompetisi UEFA pada 2020/2021 sesuai peraturan yang ada."
UEFA mengakui belum memiliki rencana pasti untuk mewujudkan permintaan tersebut mengingat krisis Covid-19 begitu besar. Namun, mereka yakin musim 2019/2020 bisa diselesaikan jika kompetisi berlanjut hingga Agustus.
Desakan Bermunculan
Belum diketahui bagaimana langkah Belgia setelah mendengar sikap UEFA. Mereka berencana mengambil keputusan resmi pada rapat umum 15 April mendatang.
Yang jelas, desakan untuk membatalkan 2019/2020 semakin besar. Teranyar tiga klub Belanda yakni Ajax Amsterdam, PSV Eindhoven, dan AZ Alkmaar meminta musim ini dihentikan.
"Situasi virus Corona saat ini sangat memprihatinkan. Menyelesaikan sisa musim di stadion tertutup adalah tidak relevan," kata Direktur Teknik AZ Robert Eenhoorn.
"Ditambah masih ada banyak ketidakpastian mengenai perkembangan pandemi virus ini."
Desakan dari klub bisa memaksa operator kompetisi bertindak. Diketahui keputusan Belgia menghentikan musim 2019/2020 didasari permintaan 17 dari 24 klub penghuni dua divisi teratas.
Advertisement
5 Poin Surat UEFA
1. Kompetisi musim ini harus diselesaikan
UEFA berkeras meminta asosiasi untuk menyelesaikan kompetisi domestik, meski nantinya baru akan dimulai pada Juli 2020. Keputusan ini diambil untuk mengurangi kerugian, baik klub atau operator liga akibat hak siar yang tak terpenuhi.
2. Gelar juara berdasarkan bukti di lapangan
UEFA juga meminta penentuan pemenang kompetisi berdasarkan bukti di lapangan bukan karena pemberian atau give away. Terlebih di antara kompetisi elite Eropa belum ada klub yang memastikan juara. Contohnya Liverpool yang masih butuh dua kemenangan lagi.
3. Keputusan pembubaran kompetisi adalah prematur
UEFA juga tidak membenarkan pembatalan atau penghentian permanen kompetisi akibat pandemi Corona. Jika sudah ada asosiasi yang membuat keputusan tersebut, dianggap prematur. Padahal, Belgia telah mengumumkan penghentian kompetisinya dan menobatkan Club Brugge sebagai juara.
4. Liga Champions dan Liga Europa digelar setelah kompetisi domestik selasai
UEFA juga sedang menggodok formulasi untuk menyelesaikan kompetisi Liga Champions dan Liga Europa. Liga Champions belum menyelesaikan babak 16 besar karena masih ada beberapa pertandingan leg kedua ditunda. Itu juga berlaku di Liga Europa.
5. Penghentian kompetisi adalah opsi terakhir
UEFA masih percaya kompetisi domestik musim ini masih bisa selesai. Terlebih mereka juga telah memindahkan Piala Eropa 2020 ke 2021. Penghentian kompetisi adalah opsi terakhir yang dipilih jika pandemi virus Corona makin parah di kawasan Eropa dan bila sudah tidak ada alternatif tanggal yang tersedia.