Manchester - Sebagai manajer tersukses yang pernah dimiliki Manchester United (MU) Sir Alex Ferguson punya kemampuan yang luar biasa. Salah satunya adalah kejeliannya dalam merekrut pemain.
Sepanjang 26 tahun kariernya di MU, Fergie mendatangkan banyak pemain ke Old Trafford. Meski tidak semuanya sukses, banyak rekrutan Fergie yang tepat sasaran dan berhasil memberikan kontribusi bagi skuat Setan Merah.
Fergie dan MU adalah tipikal pelatih dan klub yang royal dalam belanja pemain. Ketika menemukan pemain yang disukai, ia bersedia mengeluarkan banyak uang untuk mendapatkan buruannya tersebut.
Advertisement
Sepanjang kariernya, Fergie bahkan beberapa kali memecahkan rekor transfer, baik di level klub maupun rekor transfer EPL demi mendatangkan pemain yang ia inginkan.
Berikut 10 pembelian termahal MU di era Sir Alex Ferguson. Artikel ini dibuat oleh Bola.net, ditulis oleh Serafin Unus Pasi.
Owen Hargreaves
Sejak tahun 2006 beredar desas-desus bahwa Manchester United ingin mendatangkan gelandang Inggris yang memperkuat Bayern Munchen, Owen Hargreaves. Namun baru satu tahun setelahnya transfer itu berhasil direalisasikan dengan mahar 17 juta pounds.
Karier Hargreaves di Manchester United bisa dikatakan tidak berjalan mulus. Ia kerap sekali mengalami cedera sehingga banyak yang menjulukinya sebagai si kaki kaca.
Pada tahun 2011, ia memutuskan untuk pergi dari Old Traffod untuk bergabung dengan Manchester City. Namun cedera lagi-lagi menjadi penghalang karirnya sebelum gantung sepatu di tahun 2012.
Advertisement
Michael Carrick
Pada tahun 2005 terjadi insiden besar di Manchester United. Fergie terlibat pertengkaran hebat dengan kapten MU saat itu, Roy Keane dan memutuskan untuk pergi dari United dengan membatalkan kontraknya pada tanggal 18 November saat itu.
Tujuh bulan berselang, Sir Alex Ferguson berhasil menemukan penggantinya. Ia merekrut gelandang muda milik Tottenham, Michael Carrick dengan mahar 18,6 juta pounds.
Carrick yang mewarisi nomor punggung Keane berhasil menjalankan tugasnya dengan baik dan menjadi andalan baru di lini tengah United. Ia menghabiskan 12 tahun karirnya bersama Setan Merah sebelum pensiun dari dunia sepakbola di tahun 2018.
Setelah pensiun, Carrick menjadi asisten pelatih Jose Mourinho di Manchester United, lalu saat ini ia menjadi asisten pelatih Ole Gunnar Solskjaer di skuat Setan Merah.
David de Gea
Pada tahun 2011, Manchester United mengalami sebuah situasi yang sulit. Kiper andalan mereka, Edwin van der Sar memutuskan gantung sepatu di usianya yang memasuki 41 tahun.
Sebagai pengganti kiper legendaris itu, Manchester United memutuskan menebus kiper muda milik Atletico Madrid, David De Gea dengan mahar 18,9 juta pounds.
Di musim perdananya, De Gea mendapatkan kritikan karena kerap membuat blunder. Posisinya bahkan sempat direbut oleh Anders Lindegaard. Namun perlahan tapi pasti, ia bertransformasi menjadi kiper terbaik di dunia dan berhasil membawa MU memenangkan gelar EPL di musim 2012/13.
Hingga saat ini De Gea masih menjadi andalan di bawah mistar gawang MU, di mana ia meneken kontrak baru di Old Trafford hingga tahun 2023 mendatang.
Advertisement
Ruud van Nistelrooy
Pada tahun 2001, Manchester United kehilangan salah satu striker andalan mereka, Teddy Sheringham. Untuk mengatasi kepindahan sang striker, Fergie memutuskan untuk merekrut Ruud van Nistelrooy dari PSV Eindhoven.
van Nistelrooy sendiri seharusnya bergabung dengan MU di tahun 2000. Namun pada saat itu ia mengalami cedera ACL di sesi pra musim, sehingga MU membatalkan transfer itu. Satu tahun kemudian, MU membayar 19 juta pounds yang merupakan rekor transfer klub pada saat itu.
Van Nistelrooy bisa dibilang menjadi salah satu striker terbaik yang dimiliki MU. Ia menghabiskan lima musim di MU dengan mencetak 95 gol dari 150 penampilan. Pada tahun 2006 ia memutuskan untuk pindah ke Real Madrid dengan mahar 14 juta Euro.
 6 d
Robin van Persie
Musim 2010-2011 bisa dikatakan menjadi salah satu musim terpahit Manchester United. Mereka gagal memenangkan gelar juara EPL dari sang tetangga Manchester City akibat kalah selisih gol. Tidak mau kejadian itu berulang, Fergie langsung belanja striker top di musim panas.
Tidak tanggung-tanggung, Fergie membajak kapten sekaligus bomber utama Arsenal, Robin van Persie. Fergie menyalurkan dana sebesar 24 juta pounds ke London Utara untuk menuntaskan transfer striker Timnas Belanda itu.
RvP sendiri memberikan dampak instan bagi MU, di mana ia menjadi top skor musim 2012/13 dan membawa United memenangkan gelar EPL di musim itu. Namun performa sang striker menurun semenjak kepergian Fergie, sehingga pada tahun 2015 ia memutuskan pindah ke Fenerbahce.
Advertisement
Anderson
Pada tahun 2007, Manchester United mengimpor satu di antara gelandang termahal dalam sejarah mereka dari FC Porto. Mereka merekrut Anderson dengan mahar transfer sebesar 31,5 juta Euro.
Fergie punya alasan kuat mendatangkan Anderson. Pemain yang pada saat itu belum genap berusia 18 tahun itu berhasil membantu FC Porto memenangkan Liga Portugal di musim perdananya.
Performa Anderson selama di MU cenderung naik turun. Namun karirnya di MU kerap diwarnai dengan cedera sehingga pada tahun 2015 ia dilepas Louis van Gaal ke Internacional.
Wayne Rooney
Pada tahun 2002, Everton berhasil menemukan berlian besar dalam tim muda mereka. Mereka memiliki seorang penyerang muda berbakat pada diri Wayne Rooney di mana David Moyes tidak ragu langsung mengorbitkan sang striker di tim utama The Toffees.
Dua musim membela Everton, Rooney berhasil membuat 67 penampilan dan menyarangkan 15 gol. Alhasil di tahun 2004, Sir Alex Ferguson memutuskan untuk mengucurkan dana sebesar 27 juta pounds untuk memboyongnya dari EVerton, di mana sang striker saat itu masih berusia 18 tahun.
Namun keputusan Fergie untuk merekrut Rooney adalah salah satu keputusan terbaik yang pernah ia lakukan. Sang striker membantu MU meraih lima gelar EPL dan satu gelar UCL, dan menjadi top scorer Setan Merah sepanjang masa.
Advertisement
Juan Sebastian Veron
Pada tahun 2001, Sir Alex Ferguson menggegerkan jagat sepak bola Inggris. Ia berhasil mendatangkan gelandang berbakat milik Lazio, Juan Sebastian Veron.
Transfer itu memakan biaya sebesar 28.1 juta pounds. Pada saat itu, mahar ini merupakan rekor transfer termahal di Inggris, dan ia menjadi pemain non-Eropa pertama yang memecahkan rekor transfer di Inggris.
Meski dikontrak selama lima tahun, Veron hanya bertahan di United selama dua musim saja. Performanya yang terus menurun dikombinasikan dengan rentetan cedera membuatnya dijual ke Chelsea dengan harga 15 juta pounds di tahun 2003.
Dimitar Berbatov
Di urutan kedua transfer termahal Sir Alex Ferguson ada striker asal Bulgaria, Dimitar Berbatov.
Proses transfer Berbatov ke MU ini cukup dipenuhi dengan drama, karena Tottenham pada saat itu enggan melepaskannya. Namun pada hari terakhir bursa transfer, United berhasil mengunci transfer sang striker dengan mahar 30,75 juta pounds.
Di musim pertamanya, Berbatov sukses membantu Manchester United meraih gelar juara EPL. Namun sayang karirnya hanya bertahan empat tahun, di mana tempatnya berhasil digeser oleh striker muda asal Meksiko, Javier 'Chicharito' Hernandez.
Advertisement
Rio Ferdinand
Rekrutan termahal Sir Alex Ferguson terjadi pada tahun 2002. Pada saat itu ia menebus bek muda milik Leeds United bernama Rio Ferdinand dengan mahar total senilai 34 juta pounds (Informasi awal yang beredar bahwa Ferdinand dibeli dengan harga 30 juta pounds, namun ternyata terungkap mahar transfernya 34 juta pounds).
Transfer Ferdinand sendiri sempat menimbulkan kontroversi. Maklum, Leeds United merupakan salah satu rival abadi Manchester United, sehingga tidak semua pendukung Manchester United setuju dengan transfer ini. Selain itu transfer Ferdinand itu menjadi transfer termahal di Inggris dan ia menjadi bek kedua termahal sepanjang sejarah pada saat itu.
Namun perlahan tapi pasti, Ferdinand menjelma menjadi batu karang di lini pertahanan United. Ia menggantikan peran Jaap Stam dan sempurna, dan kemudian ia membentuk tandem yang sangat kukuh bersama Nemanja Vidic beberapa tahun setelahnya.
Â
Sumber: Berbagai sumber, Bola.net
Disadur dari: Bola.net (Serafin Unus Pasi, published 4/4/2020)