Jakarta- Istilah bola itu bundar terkadang terdengar klise. Namun, maknanya cukup dalam. Kehidupan akan selalu berputar. Kalah menang adalah hal biasa. Terkadang, kemenangan yang sudah benar-benar di depan mata pun bisa sirna dalam waktu sekejab saja.Â
Di sepak bola, kegembiraan dan kepedihan terkadang hanya dipisahkan sekat setipis kulit ari. Momen dramatis pada 13 Mei 2012 menjadi salah satu contohnya. Pada hari itu, Manchester United (MU) dan Manchester City merasakan langsung bagaimana kegembiraan dan keterpurukan bisa berputar dalam hitungan detik.Â
Tanggal 13 Mei 2012 menandai partai pamungkas Premier League 2011-2012. Pacuan gelar berlangsung sangat ketat, dengan dua kandidat juara berasal dari kota yang sama. Manchester City memuncaki klasemen, sedangkan Manchester United membuntuti di peringkat kedua. Kedua tim hanya dipisahkan selisih gol.Â
Advertisement
Manchester City di atas angin. The Citizen hanya butuh hasil yang sama atau lebih baik darida rival sekotanya, untuk menggenggam trofi Premier League. Manchester City kebagian meladeni Queen Park Rangers di Etihad. Adapun MUÂ berjibaku melawan Sunderland di Stadium Of Lights. Sang takdir sepertinya berpihak kepada tim Manchester Biru.
Tetapi, Manchester City ternyata harus menjalani jalan berliku untuk meraih gelar juara liga untuk kali pertama dalam 44 tahun. Jantung para suporter Manchester City yang menyesaki Etihad diajak berpacu kencang. Pemandangan wajah-wajah yang diselimuti kecemasan sempat terpampang nyata. Â
Pertandingan penentuan tersebut digelar bersamaan. Menjelang babak perpanjangan waktu, Manchester City tertinggal 1-2 dari QPR. Di laga lain, MUÂ sedang unggul 1-0 atas Sunderland melalui gol Wayne Rooney. Fans Setan Merah mulai bersiap menyambut pesta gelar liga untuk ke-20 sepanjang sejarah klub.
Ketika trofi Premier League tampaknya bakal lepas dari genggaman City, kejaiban terjadi pada injury time. Anda boleh menyebutnya keajaiban, namun sepertinya momen itu lebih tepat disebut buah kerja keras, kegigihan, dan kengototan para pemain Manchester City.Â
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Selebrasi Liar
Harapan muncul bagi The Citizen ketika Edin Dzeko menyamakan skor pada menit ke-92. Para pemain Manchester City makin bersemangat dan bergairah. Mereka menyadari semuanya belum selesai. Gelar juara masih bisa diperjuangkan. Etihad yang semula sudah sunyi, kembali merona. Â
Sementara itu, di Stadium of Lights skor tetap bertahan untuk kemenangan Setan Merah. Tapi, Manchester United belum bisa merayakan apa pun. Mereka masih menunggu kabar dari Etihad sembari merapal doa. Asa membumbung tinggi karena tampaknya Si Tetangga Berisik sedang kesulitan.
Namun, Dewi Keberuntungan sedang tidak berpihak pada Manchester United. Tim besutan Sir Alex Ferguson akhirnya menjadi pecundang pada pacuan gelar itu.Â
Kegagalan Manchester United ditentukan oleh gol dramatis Sergio Aguero. Dalam hitungan detik, trofi yang sudah di depan mata The Reds Devils melayang. Mendapat bola dari Mario Balotelli di dekat kotak penalti, Aguero memerdaya Nedum Onuaha dan melepaskan tembakan ke gawang yang gagal dihalau Paddy Kenny. Manchester City akhirnya menang dengan skor 3-2.Â
Stadion Etihad langsung gempar dengan teriakan kegembiaran fans Manchester City. Di lapangan, para pemain juga merayakan gol tersebut dengan liar. Penantian panjang selama 44 tahun Manchester City untuk kembali merasakan gelar liga akhirnya terwujud. Di sisi lain, Manchester United harus menunda ambisi merengkuh gelar liga untuk ke-20.Â
Teriakan komentator Sky Sport, Martin Tyler, ketika Sergio Guaero mencetak gol, juga menjadi momen yang tak terlupakan. "Aguerooo. Saya bersumpah Anda tak akan melihat lagi sesuatu seperti jadi. Jadi lihatlah," kata Martin Tyler saat itu.Â
Â
Advertisement
Jadi Kenangan Manis Aguero
Delapan tahun telah berlalu, namun gol dramatis Sergio Aguero tersebut tak lekang dari memori suporter Manchester City. Apalagi, gelar Premier League 2012 itu juga menjadi penanda Manchester Ciy perlahan-lahan keluar dari bayang-bayang sang rival sekota, Manchester United.Â
Bagi Aguero, gol tersebut jelas spesial. Tak setiap hari dia mencetak gol yang menjadi salah satu penanda sejarah baru Manchester City.Â
"Saya tak ditanya tentang gol itu setiap hari, tapi sangat sering! Ketika seseorang menyebut tentang gol di menit-menit akhir atau muncul berita tentang QPR, saya memikirkan gol itu," kata Aguero, kepada Mirror.Â
"Anda hanya perlu berbicara kepada fans Manchester City dan pertandingan itu selalu menjadi salah satu yang ingin mereka biarakan. Fakta bahwa gol itu selalu dalam kenangan mereka, artinya saya juga tak akan pernah melupakannya," imbuh pemain asal Argentina itu. Â
Sumber: Sky Sport, MirrorÂ
Disadur dari Bola.com (Penulis Yus Mei, Published 5/4/2020)
Â