Liputan6.com, Surabaya - Gelandang Persebaya Surabaya Aryn Williams tengah menjalani isolasi mandiri di kampung halaman setelah meninggalan Indonesia. Dia mengaku kesulitan menjalani hal ini.
Aryn memutuskan kembali ke Australia setelah PSSI menghentikan kompetisi Shopee Liga 1 2020 dengan status force majeure. Dia kemudian menjalani instruksi pemerintah setempat yakni menjalankan karantina mandiri selama 14 hari karena habis bepergian.
Pemain berusia 26 tahun itu sudah menjalaninya selama delapan hari di salah satu hotel di Perth, Australia. “Harus diakui ini cukup sulit, tetapi harus dilakukan. Sisa enam hari lagi. Ya ini sudah separuh jalan,” tuturnya dikutip situs resmi Persebaya.
Advertisement
Aryn mengaku tidak bisa melakukan banyak kegiatan di kabar hotel. Namun, dia meluangkan waktu satu sampai satu setengah jam untuk berolahraga.
Dengan begitu, Aryn dalam kondisi bugar dan siap membela Persebaya ketika kompetisi kembali diputar.
“Setelah itu istirahat sebelum makan siang. Setelah itu menghubungi keluarga menanyakan kabar. Ya tak lupa menonton televisi, nonton netflix, main games kartu, cuci baju. Itu saja, tidak banyak pilihan,” ungkapnya.
Disediakan Pemerintah
Aryn menjelaskan, hotel tempatnya menjalani karantina menyajikan menu makan tiga kali sehari. Semua disediakan pemerintah.
“Menu makanan ada banyak macam berbeda-beda setiap harinya. Untuk breakfast mulai dari sereal, pancake. Waktu makan siang terkadang dapat sandwich atau salad. Sementara waktu makan malam kami mendapat ayam, pasta,” ungkapnya.
“Pemerintah juga menyiapkan petugas kesehatan yang akan datang ke setiap kamar hotel. Mereka memeriksa dan menanyakan kondisi kami. Mereka tidak melakukan tes, mungkin karena kami tidak menunjukan gejala. Kalau misal ada gejala, sepertinya petugas kesehatan akan langsung melakukan tes,” tandas Aryn.
Advertisement