Liputan6.com, Bandung - Persib Bandung memutuskan membayar gaji pemainnya sebesar 25 persen. Keputusan tersebut diambil setelah kompetisi Shopee Liga 1 2020 ditangguhkan sebagai imbas pandemi corona Covid-19.
Hal tersebut terpaksa dilakukan untuk menyeimbangkan neraca keuangan Persib. Pasalnya, klub berjuluk Maung Bandung itu tidak menerima pemasukan dari tiket maupun hak siar pertandingan.
Berbeda dengan Persib, sejumlah klub membayar gaji pemainnya di bawah 25 persen. "Pemberian gaji sebesar 10 persen sedianya terlalu kecil bagi para pemain," kata Komisaris PT Persib Bandung Bermartabab Umuh Muchtar di Bandung, Kamis (9/4/2020), merespons kondisi in.
Advertisement
PSSI sudah menyatakan status forc majeure untuk Shopee Liga 1 2020 sejak maret hingga Juni. Karena itu, otoritas sepak bola di Indonesia itu menganjurkan klub-klub untuk membayar gaji para pemainnya maksimal 25 persen dari kontrak yang sudah disepakati.
"Kalau dia (klub saat memberikan gaji) 10 persen berarti dia tidak mengikuti aturan dan tak manusiawi kalau 10 persen," ucap Umuh.
"Ini pun juga keputusan PSSI yang harus 25 persen, jadi ikuti saja dulu. Siapa tahu cuma satu atau dua bulan, sudah selesai akan menjadi lebih baik," imbuhnya.
Â
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
Tidak Tega
Secara pribadi, Umuh mengaku tidak tega jika harus membayar gaji pemain 10 persen. Apalagi, ada risiko mengintai bila pemain merasa tidak dihargai.
Salah satu kekhawatiran Umuh adalah pemain akan memilih untuk meninggalkan klub. "Kalau 10 persen, saya khawatir pemainnya malah pada kabur, nanti jadi masalah. Bisa jadi kacau buat tim lain juga," tandasnya.
Sumber: Ayo Bandung
Advertisement
Klasemen Shopee Liga 1 2020
Â
Â