Sukses

Lippi Minta Liga Italia Berjalan Lagi Usai Pandemi Virus Corona Covid-19

Pandemi virus corona covid-19 belum juga mereda.

Liputan6.com, Turin - Eks pelatih Juventus, Marcelo Lippi mendesak Liga Italia untuk dimulai kembali begitu pandemi virus corona covid-19. Lippi menentang wacana menghentikan musim ini di tengah jalan.

"Hari ini tidak ada kondisi yang memungkinkan untuk bermain sepak bola dan saya yakin akan seperti itu dalam beberapa bulan ke depan," kata Lippi seperti dilansir Football Italia.

"Tetapi ketika bahaya ini selesai, saya yakin musim ini harus diselesaikan, bahkan jika harus tanpa penonton," ujarnya.

Pandemi virus corona covid-19 belum juga mereda. Menurut situs worldometers, Sabtu (11/4/2020), jumlah pasien positif nyaris menyentuh angka 1.7 juta sedangkan jumlah yang meninggal 102.734 dan yang sembuh 376.330.

Amerika Serikat (AS) menjadi negara dengan jumlah kasus positif virus Corona terbanyak yakni 502.876 orang dengan 18.747 meninggal dunia. Spanyol berada di urutan kedua dengan 158.273, disusul Italia, 147.577.

Hal tersebut membuat banyak kompetisi di Eropa termasuk Liga Italia berhenti sampai waktu yang belum ditentukan. Tak hanya kompetisi domestik, Liga Champions dan Liga Europa juga berhenti.

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Saksikan Lewat Televisi

Lippi mengatakan, ia mengerti sepak bola tanpa penonton akan terasa aneh. Namun para fan masih dapat menyaksikan lewat televisi.

"Tidak enak bermain tanpa penonton. Tetapi mereka paling tidak masih bisa menonton lewat televisi," kata Lippi.

"Saya menentang musim ini diputuskan di tengah jalan. Musim ini harus berakhir di atas lapangan," ujarnya menambahkan.

3 dari 3 halaman

Dampak Ekonomi

Lebih lanjut, Lippi juga buka suara soal dampak ekonomi dari pandemi virus corona covid-19. Menurutnya, dampak ekonomi virus itu akan sangat parah.

"Situasinya menjadi semakin lama dan sekarang dampak ekonomi muncul, terutama bagi beberapa kelompok masyarakat tertentu," katanya.

 

Video Terkini