Sukses

Calon Presiden Sebut Barcelona Terancam Bangkrut Secara Ekonomi dan Moral

Prahara tengah melanda manajemen Barcelona di tengah pandemi virus Corona Covid-19.

Liputan6.com, Barcelona - Prahara tengah melanda Barcelona. Di tengah keuangan klub yang mulai morat-marit akibat pandemi global Virus Corona Covid-19, suasana di tubuh manajemen juga kain tidak kondusif belakangan ini.

Victor Font, salah satu kandidat yang akan maju dalam pemilihan presiden baru Barcelona, menggambarkan situasi tim asal Catalonia itu sebagai kebangkrutan dari sisi finansial maupun moral. Tudingan ini disampaikan Font lewat surat terbuka yang kini tayang di sejumlah media di Spanyol. 

"Untuk saat ini, proyek Si al futur telah mengingatkan para dewan Barcelona kalau klub itu tengah menuju badai yang hebat--ia harus menggantikan generasi pesepakbola terbaik dalam sejarah, membangun dan membiayai proyek pengembangan Espai Barca dan bersaing melawan perusahaan dengan sumber daya keuangan yang hampir tak terbatas," tulis Font dalam surat terbuka itu. 

Font merupakan pimpinan grup Si al futur dan berisi anggota-anggota yang menginginkan perubahan di tubuh Barcelona.  Font merupakan anggota FC Barcelona dengan nomor 72.609. Selain aktif dalam gerakan ini, Font sehari-hari juga dikenal sebagai pengusaha telekomunikasi, media, dan teknologi.

Klub-klub sepak bola di seluruh dunia saat ini tengah menghadapi krisis menyusul pandemi global virus Corona Covid-19. Berhentinya kompetisi demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19, membuat pemasukan klub tergerus sehingga menyulitkan manajemen dalam membiayai operasional klub. 

Pemotongan gaji kini menjadi konsekuensi yang harus diambil sejumlah klub, termasuk Barcelona. Situasi bertambah buruk setelah enam anggota direksi Blaugrana memilih mundur belum lama ini, yakni Emili Rousaud, Enrique Tombas, Silvio Elias, Maria Teixidor, Josep Pont, dan Jordi Clasamiglia.

 

2 dari 3 halaman

Diterpa Berbagai Skandal

Menurut AS, ada sejumlah faktor yang menyebabkan mereka mundur dari jabatannya. Salah satunya adalah ketidakpuasan terhadap langkah manajemen dalam menghadapi krisis akibat Covid-19. Selain itu, skandal akun media sosial berbayar 13 Ventures juga menambah keengganan mereka bertahan. 

Sebelumnya, media asal Catalunya, mengungkap kalau 13 Ventures berada di balik sejumlah akun palsu yang selama ini menjelek-jelekkan pemain dan pelatih Barcelona. Lembaga auditor independen PriceWaterhouseCoopers (PWC) juga menemukan kejanggalan dalam pembiayaan 13 Ventures. Menurut PWC, nilai pasar terhadap kerjasama itu hanya berkisar 120,000 hingga 150,000 euro. Angka ini jauh di bawah nilai yang telah dibayarkan Barcelona selama ini, yakni sebesar 980 ribu euro. 

 

 

3 dari 3 halaman

Bukan Model yang Tepat

Font juga menyinggung skandal ini dalam suratnya. Lewat suratnya, Font juga berkesimpulan bahwa berbagai langkah yang diambil Barcelona menyeimbangkan pembukuannya sangatlah tidak tepat. 

"Kita perlu mulai dari nol. Meskipun olahraga sukses di berbagai disiplin, kurangnya transparansi dan keinginan mencari pendapatan yang lebih banyak dari yang lain, tapi menghabiskan lebih banyak lagi di menit-menit akhir demi menyeimbangkan pembukuan bukanlah model yang tepat," tulisnya. 

"Mari kita tambahkan ke kebijakan olahraga yang tidak menentu ini, pembubaran dewan direksi dan pengurangan signifikan dalam pendapatan karena pandemi, dan hasilnya adalah bahaya kebangkrutan ekonomi dan kerusakan moral yang sudah mentap di klub ini. Pertandingan berakhir."

Â