Jakarta - Walau tak lagi menjabat Sekjen PSSI, Ratu Tisha Destria, dipastikan tetap tak jauh-jauh dari sepak bola. Kemungkinan besar ia bakal fokus dalam kepengurusan Konfederasi Sepak Bola Asia Tenggara (AFF).
Ratu Tisha Destria terpilih sebagai Wakil Presiden AFF dalam Kongres Luar Biasa Asia (KLB) di Laos pada Sabtu (22/6/2019).
Menurut keterangan PSSI, terpilihnya Ratu Tisha adalah sejarah. Sebab, figur berusia 34 tahun itu menjadi wanita pertama yang menduduki posisi Wakil Presiden AFF.
Advertisement
Tisha akan bertandem dengan Pangeran Sufri Bolkiah (Presiden Federasi Sepak Bola Brunei Darussalam), Lim Kia Tong (Presiden Federasi Sepak Bola Singapura), dan Dato Sri Francisco Kalbuadi Lay (Timor Leste) yang juga menjabat sebagai Wakil Presiden AFF.
Masa bakti Tisha sebagai Wakil Presiden AFF akan dimulai pada tahun ini dan berakhir dalam empat tahun mendatang.
"Saya mengucapkan selamat kepada tiga sosok yang menjadi wakil presiden baru. Mereka datang dengan banyak pengalaman dan akan berkontribusi secara luas pada pengembangan AFF nantinya," kata Presiden AFF, Khiev Sameth dinukil dari laman PSSI.
"Dengan ini kami sekarang memiliki tim yang dinamis dan kami bertekad membawa AFF ke tingkat prestasi yang lebih tinggi," ujar Khiev Sameth.
Sebelumnya, pos Wakil Presiden AFF lowong setelah pengunduran diri Datuk Sri Zaw Zaw (Myanmar) dan Dato Haji Hamidin Haji Mohd Amin (Malaysia). Maka dari itu, AFF mengadakan KLB untuk menentukan pengganti keduanya.
Dalam surat pengunduran dirinya, Ratu Tisha sama sekali tak menyinggung soal AFF. Dengan kata lain ia tetap akan menjadi representasi Indonesia di organisasi tersebut.
Wewenang Digergaji
Keputusan mundurnya Ratu Tisha dari jabatannya sebagai Sekjen PSSI pada Senin (13/4/2020) rumornya dipicu pengergajian wewenangnya.
Belakangan ia tak pernah lagi bersuara. Konon Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, yang meminta ia tak berinteraksi dengan awak media, yang sejatinya tugas sekjen di banyak federasi sepak bola internasional.
Iwan Bule lebih memaksimalkan sosok Cucu Soemantri, Wakil Ketua Umum PSSI, sebagai juru bicara organisasi. Sayang dalam surat perpisahannya wanita asal Banten itu tak membuka alasan dirinya menepi dari federasi.
"Sebuah kebanggaan yang tidak dapat terwujud, tanpa dukungan pengurus dan anggota PSSI, pemerintah, dan stakeholder sepakbola, termasuk kamu; setiap individu yang sedang mendengarkan pesan ini.
Jangan pernah berhenti untuk mendukung sepak bola Indonesia. Yakin selalu ada harapan bagi yang berdoa, selalu ada waktu yang tepat bagi yang bersabar, dan selalu ada jalan bagi yang tidak pernah lelah berusaha.
Pada suatu kesempatan dengan para sahabat saya pernah berkata; hati saya kalau dibelah isinya hanya sepak bola," kata Tisha dalam pernyataan resmi berhenti dari PSSI.
Disadur dari Bola.com (Ario Yosia/Ario Yosia, published 13/4/2020)Â
Advertisement