Jakarta Ismed Sofyan dan Yustinus Pae pantas dinobatkan sebagai bek terbaik di Indonesia. Dedikasi mereka tak perlu dipertanyakan bahkan masih mampu bersaing hingga usia tidak muda lagi.|
Yustinus Pae memiliki postur tubuh yang cukup ideal untuk seorang bek kanan. Pemain berusia 36 tahun itu memiliki tinggi badan 172 cm.
Dengan postur tubuh itu, Yustinus Pae bisa diandalkan dalam menghalau serangan lawan dari sektor sayap. Pemilik 21 tahun itu juga tak ragu untuk ikut membangun serangan dari belakang, hingga melakukan overlapping dalam membantu penyerangan.
Advertisement
Namun, Yustinus Pae tetap tak melupakan tugasnya sebagai pemain belakang. Ketika kehilangan bola, dengan sigap dan kecepatan yang dimilikinya membuat Yustinus Pae langsung kembali ke posisi aslinya.
Begitu juga dengan Ismed Sofyan. Meskipun sudah menginjak usia 40 tahun, namun Ismed masih terlihat mampu bersaing dengan pemain yang lebih muda.
Segudang pengalaman yang dimiliki Ismed membuatnya menjadi karakter yang disegani di Persija Jakarta dan Indonesia. Ismed juga sering membantu serangan dengan membangun permainan dari belakang.
Bahkan, Ismed Sofyan juga sesekali mampu diandalkan dalam urusan mencetak gol. Naluri inilah yang membuat Ismed merupakan karakter bek kanan yang komplet. Meskipun memiliki postur 169 cm, Ismed tak gentar bersaing dengan penyerang lawan yang jangkung.
Contoh Pemain Loyal
Yustinus Pae dan Ismed Sofyan bisa dipastikan sebagai bek kanan tangguh yang ada di Indonesia. Kedua pemain ini sama-sama sudah berusia yang tak lagi muda, Yustinus Pae berusia 36 tahun adapun Ismed Sofyan sudah menginjak usia 40 tahun.
Selain masih sama-sama tangguh di usia senja, Yustinus Pae dan Ismed Sofyan disebut sebagai pemain yang loyal. Yustinus Pae sejak karier junior sampai saat ini masih memperkuat Persipura Jayapura.
Karier Yustinus Pae di Persipura berawal saat membela tim junior pada 1995-2002. Kemudian pada 2007, pemain asal Jayapura itu dipercaya tampil bersama tim utama.
Yustinus Pae sejauh ini sudah tampil sebanyak 262 kali dan menyumbang 15 gol serta sumbangan dua gelar liga pada 2008-2009 dan 2010-2011. Pada era Liga 1, tampil sebagai pemain utama sepanjang musim.
Begitu pula dengan Ismed Sofyan. Pemain yang akrab disapa Bang Haji itu belum lagi berganti klub sejak 2002 bergabung dengan Persija Jakarta.
Ismed sejauh ini sudah tampil 410 kali dan menyumbang 18 gol buat Persija. Pemain berpostur 169 cm itu juga mempersembahkan dua gelar buat Persija yakni Liga 1 2018 dan Piala Presiden 2018.
Namun, musim ini, Ismed belum pernah bermain di Liga 1 2020 karena kehadiran Marco Motta. Hal ini mengindikasikan perannya mulai terpinggirkan di Persija.
"Dengan adanya Motta dan Alfath, bagus karena semakin banyak pemain berkualitas, artinya saya tidak lagi kelelahan. Selama ini, sudah belasan tahun masa saya terus, sih. Ada saatnya kalau memang di posisi itu sudah ada penggantinya, saya sebagai back-up saja," kata Ismed, 18 Maret 2020.
Advertisement
Beda Nasib di Timnas Indonesia
Untuk level Timnas Indonesia, Yustinus Pae dan Ismed Sofyan memiliki nasib yang berbeda. Ismed Sofyan lebih sering mendapatkan panggilan bersama Timnas Indonesia.
Sejak memulai debut pada 2000, Ismed Sofyan tercatat sudah tampil sebanyak 53 kali. Pemain asal Tualang Cut, Aceh, itu juga sukses mencatatkan sembilan gol sampai gantung sepatu di Timnas Indonesia pada 2010.
Adapun Yustinus Pae, jarang mendapatkan panggilan di Timnas Indonesia. Debutnya dimulai pada 2013. Setelah hampir enam tahun tak dipanggil, Yustinus Pae kembali memperkuat Timnas Indonesia pada 2019.
Di era pelatih Simon McMenemy, Yustinus Pae mendapatkan kesempatan empat kali membela Timnas Indonesia, yakni pada ajang uji coba dan Kualifikasi Piala Dunia 2022. Panggilan itu terbilang telat karena Yustinus Pae sudah berusia 36 tahun.
"Kesempatan kedua di timnas tidak boleh disia-siakan," kata Yustinus Pae.
Disadur dari Bola.com (Zulfirdaus Harahap/Endo,published 14/4/2020)