Sukses

Jalani Karantina Mandiri, Shin Tae-yong Tak Ikut Nyoblos Pemilu di Korea Selatan

Sepulang dari Jakarta, pelatih Timnas Indonesia,Shin Tae-yong, harus menjalani karatina mandiri di negaranya Korea Selatan.

Jakarta - Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong mengaku menyesal telah salah memilih tempat untuk mengisolasi diri di masa pandemi corona COVID-19 di negaranya Korea Selatan. Gara-gara hal itu ia gagal menyoblos pada pemilihan umum (Pemilu) legislatif Korea Selatan hari ini.

Berdasarkan ketentuan, setiap warga Korsel dari luar negeri wajib menjalani isolasi mandiri selama 14 hari di tempat yang ditentukan pemerintah.

 Shin Tae-yong menjalani isolasi mandiri di Goyang, provinsi Gyeonggi, karena dekat dengan Bandara Incheon.

Tae-yong bersama dua asistennya Kim Hae-woon dan Kim Woo-jae memilih Goyang, karena hanya mempunyai jarak tempuh 1,5 jam menggunakan kereta api. Bila pulang ke kota tempat tinggalnya, Bundang, pelatih berusia 50 tahun itu harus menempuh perjalanan lebih dari dua jam.

Belakangan Shin Tae-yong menyesal dengan pilihannya. Ia kehilangan hak pilih, mengingat pemerintah hanya menyediakan waktu 40 menit pada sore hari bagi warga yang sedang menjalani isolasi diri. Jarak tempuh dari Goyang ke Bundang mencapai 1 jam 45 menit.

“Warga yang sedang menjalani isolasi diri hanya diizinkan keluar pukul 17:20 pada hari pemilihan, dan sudah harus tiba di bilik suara sebelum pukul 18:00,” jelas Tae-yong seperti dilansir media lokal Korea Selatan, JoongAng Ilbo.

“Tentu tidak mungkin buat saya ikut memberikan suara, karena jarak yang jauh. Kalau tahu sejak awal, mungkin saya akan memilih tempat untuk isolasi diri yang lebih dekat ke Bundang.”

Walau begitu Tae-yong tetap merasa senang, karena berkesempatan bertemu dengan istri dan putranya, Shin Jae-won, tetap sebagai suatu hal yang disyukuri. Mereka sempat berpisah beberapa bulan, karena sang mantan nakhoda Timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018 ada di Jakarta.

“Akhirnya kita bisa bersua, walau belum bisa berinteraksi langsung. Istri dan anak tertua saya menaruh makanan di depan pintu. Kami hanya bisa menyapa dengan jarak dua meter. Selebihnya saya hanya bisa memesan makanan, seperti Bulbogi, melalui kurir. Saya juga lebih banyak menghabiskan waktu dengan menonton serial televisi Itaewon Class dan membaca buku taktik,” ucap  Shin Tae-yong.

2 dari 3 halaman

Bicara Soal Timnas Indonesia

Shin Tae-yong juga berbicara soal kualitas pemain Timnas Indonesia kepada media Korea Selatan.

Shin Tae-yong telah kembali ke Korea Selatan sejak 4 April lalu setelah beberapa turnamen sepak bola ditunda. Salah satu turnamen yang ditunda adalah tiga laga sisa timnas Indonesia di kualifikasi Piala Dunia 2022.

Pertandingan melawan Thailand dan Uni Emirat Arab itu seharusnya menjadi debut bagi Shin Tae-yong di Timnas Indonesia.

Penghentian sebagian besar turnamen sepak bola di seluruh dunia rupanya tak mempengaruhi kondisi mental Shin Tae-yong.

“Saya baik-baik saja. Bagaimana jika saya merasa frustrasi? Saya percaya bahwa hari yang baik akan datang,” ujar Shin Tae-yong kepada Donga.com.

 

3 dari 3 halaman

4 Bulan Latih Timnas

Sebagai informasi, Shin Tae-yong tercatat sudah empat bulan menjadi pelatih timnas Indonesia sejak ditunjuk PSSI pada Desember 2019 lalu.

Dalam empat bulan berjalan, Shin Tae-yong banyak menekankan pemain timnas Indonesia menjalani porsi latihan fisik. Berdasarkan pengamatannya selama empa bulan, Shin Tae-yong hanya menjawab dengan singkat.

“Skill individu para pemain tidak buruk. Butuh waktu untuk meningkatkan kualitas permainan mereka,” ujar sang mentor.

Disadur dari Bola.com (Ario Yosia)