Jakarta - Mulai dari era Indonesia Super League (ISL) hingga Liga 1, keseruan Liga Indonesia selama sepuluh tahun terakhir tidak pernah surut. Hampir setiap musimnya, manuver, kontroversi sampai kejutan selalu mengiringi perjalanan kompetisi.
Bintang-bintang baru kerap muncul di Liga Indonesia satu dekade belakangan. Meksi begitu, para pemain lawas tetap mampu menjaga eksistensi.
Persipura Jayapura begitu dominan di Liga Indonesia dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir. Tim berjulukan Mutiara Hitam itu dua kali menjadi juara pada 2010-2011 dan 2013. Boaz Solossa dan kawan-kawan juga mencapai final Liga Indonesia pada 2014, namun kalah dari Persib Bandung di babak final melalui adu tendangan penalti.
Advertisement
Boaz Solossa merajai prestasi sebagai pemain dalam satu dekade belakangan. Selain dua kali meraih gelar juara bersama Persipura pada kurun waktu itu, Bochi, panggilannya, juga merengkuh empat trofi bergengsi; dua gelar top scorer dan dua label pemain terbaik. Gelontoran gelar tersebut disabetnya pada 2010-2011 dan 2013.
Elemen Persipura lain yang namanya harum selama sepuluh tahun terakhir ialah Jacksen Tiago. Pria asal Brasil itu adalah faktor terpenting dalam dua raihan gelar Mutiara Hitam. Sebagai pelatih, racikannya terbukti berhasil.
Bola.com merangkum susunan pemain terbaik Liga Indonesia selama sepuluh tahun terakhir dengan pakem 4-3-3. Selain perwakilan dari Persipura, klub mana lagi yang menyumbang pemainnya?
Kiper dan Lini Belakang
Hanya ada satu nama yang layak berdiri di bawah mistar gawang dalam formasi terbaik Liga Indonesia pada sepuluh tahun terakhir versi Bola.com, yakni Yoo Jae-hoon.
Kiper asal Korea Selatan itu berkarier di Indonesia selama sembilan tahun pada periode 2010-2019. Dari kurun waktu tersebut, penjaga gawang berusia 36 tahun ini mengoleksi dua trofi ISL bersama Persipura pada 2010-2011 dan 2013.
Di depan Jae-hoon, berdiri dua tembok kokoh Otavio Dutra dan Hamka Hamzah. Keduanya adalah benteng pertahanan Persipura saat menjuarai ISL 2010-2011.
Hamka paten di lini belakang pada setiap klub yang dibelanya. Dutra? Bek naturalisasi ini adalah pengoleksi dua gelar juara Liga Indonesia. Satu trofi lagi diraihnya bersama Bhayangkara FC pada Liga 1 2017.
Dua slot di sisi sayap lini pertahanan menjadi milik Supardi Nasir dan Ruben Sanadi. Nama pertama adalah pemain andalan Persib Bandung saat menjuarai ISL 2014. Selama sepuluh tahun terakhir, Supardi tidak tergantikan di posisi bek sayap kanan Persib maupun Sriwijaya FC yang pernah dibelanya pada 2010-2012 dan 2016.
Begitu pula dengan Ruben. Pemain asal Papua ini selalu menjadi pemain utama dalam sepuluh tahun terakhir bersama Pelita Jaya (2010-2012), Persipura (2013-2017), Persebaya Surabaya (2018-2019), dan Bhayangkara FC (2020). Dia juga menjadi bagian skuat juara Mutiara Hitam pada 2013.
Advertisement
Lini Tengah
Trio Rohit Chand, Firman Utina, dan Paulo Sergio menggawangi lini tengah susunan pemain terbaik Liga Indonesia selama sepuluh tahun terakhir versi Bola.com. Rohit yang berperan sebagai gelandang jangkar, telah membela Persija Jakarta sejak 2013.
Gelandang asal Nepal ini juga membantu Persija ke tangga juara Liga 1 2018 sekaligus didaulat sebagai pemain terbaik kompetisi.
Firman Utina dan Paulo Sergio berperan sebagai dua gelandang serang dalam formasi ini. Nama pertama adalah kapten Persib saat keluar sebagai kampiun ISL 2014 dan bagian dari skuat Bhayangkara FC ketika menjuarai Liga 1 2017.
Paulo Sergio? Dalam tiga tahun pertamanya berkarier di Indonesia, dua di antaranya berujung gelar baginya. Gelandang asal Portugal ini adalah nyawa Bhayangkara FC saat meraih gelar juara Liga 1 2017 dan roh permainan Bali United ketika merengkuh trofi Liga 1 2019.
Lini Depan dan Pelatih
Boaz Solossa dengan gelontoran gelarnya, mengisi pos penyerang sayap kanan. Di seberang, berdiri Greg Nwokolo. Penyerang naturalisasi kelahiran Nigeria itu konsisten menjadi predator ganas di Liga Indonesia kurun waktu sepuluh tahun terakhir.
Posisi penyerang tengah milik Alberto Goncalves. Striker naturalisasi asal Brasil itu menjadi satu-satunya pemain yang mampu mengemas dua digit gol selama satu dekade belakangan.
Rinciannya 25 gol bersama Persipura, 14 gol untuk Arema FC pada 2013, 12 gol bagi Arema FC pada 2014, 22 gol untuk Sriwijaya FC pada 2017, 11 gol bagi Sriwijaya FC pada 2018, dan 18 gol untuk Madura United pada musim lalu.
Plus empat golnya untuk Persijap Jepara pada 2010-2011, Beto total mengemas 106 gol untuk kurun waktu 2010-2019. Dia juga sekali menjadi top scorer pada 2011-2012.
Jacksen Tiago dipilih sebagai nakhoda susunan pemain terbaik Liga Indonesia selama sepuluh tahun terakhir versi Bola.com. Terkini, arsitek berusia 51 tahun tersebut berhasil membawa Persipura mengakhiri Liga 1 2019 di peringkat ketiga setelah sempat terseok-seok di papan bawah.
Advertisement
Susunan Pemain Terbaik Liga Indonesia 1 Dekade Terakhir Versi Bola.com
Starting XI Liga Indonesia 2010-2020 Versi Bola.com (4-3-3): Yoo Jae-hoon; Otavio Dutra, Hamka Hamzah, Supardi Nasir, Ruben Sanadi; Rohit Chand, Firman Utina, Paulo Sergio; Boaz Solossa, Greg Nwokolo, Alberto Goncalves
Cadangan: Andritany Ardhiyasa, Bio Paulin, Ismed Sofyan, Hariono, Ian Kabes, Ferdinand Sinaga, Cristian Gonzales
Pelatih: Jacksen Tiago
Disadur dari Bola.com (Muhammad Adiyaksa / Wiwig Prayugi)