Sukses

5 Pemain Bintang yang Rela Bekerja Keras agar Dimainkan Jose Mourinho

Berikut ini lima pemain bintang yang rela mati-matian untuk mendapatkan kepercayaan dan bermain oleh Jose Mourinho. Siapa saja mereka?

Jakarta Jose Mourinho termasuk pelatih yang paling percaya diri di dunia. Ucapannya kerap menandakan dirinya sangat percaya diri, nyeleneh dan terkadang tak takut dengan kontroversi. 

Rekam jejak kariernya bisa dibilang mengesankan. Dia pernah mengarsiteki berderet klub raksasa Eropa dan juga bergelimang gelar. 

Klub yang pernah merasakan sentuhan Jose Mourinho yaitu Porto, Chelsea, Inter Milan, Real Madrid, Manchester United, dan kini Tottenham Hotspur. 

Belakangan prestasi Mourinho tak secemerlang beberapa tahun lalu. Dia gagal mempersembahkan gelar Premier League untuk Manchester United dan belum berhasil mengangkat Tottenham ke posisi yang nyaman. 

Sikap Mourinho yang sering blak-blakan, dan ceplas ceplos saat berkomentar membuat beberapa kalangan kurang menyukainya. 

Namun, Jose Mourinho juga punya pemain-pemain yang dekat, menyanjungnya, bahkan rela mati-matian untuk dirinya. Dia punya relasi dekat dengan para pemainnya itu. 

Berikut ini lima pemain bintang yang rela mati-matian demi Jose Mourinho, seperti dilansir Teamtalk. 

 

2 dari 6 halaman

1. Marco Materazzi

Marco Materazzi dan Jose Mourinho diketahui memiliki hubungan dekat selama 2 tahun bekerja sama di Inter Milan. 

Momen emosional tersaji setelah final Liga Champions 2010 ketika Inter Milan berhasil meraih treble. Setelah final, Mou memberi tahu para pemainnya bahwa dirinya akan hijrah ke Real Madrid.

Setelah itu, dia meninggalkan stadion dengan mengendarai mobil. Sebelumnya, dia memberikan pelukan terakhir untuk Materazzi. 

"Mourinho adalah nomor satu. Rahasianya adalah membuat para pemain terlibat dalam proyeknya," kata Materazzi dalam sebuah acara televisi di Italia. 

"Di Madrid (saat final Liga Champions), dia bilang kepada saya akan pergi. Saya bilang kepadanya 'Aduh, Anda meninggalkan saya bersama Benitez'," imbuh Materazzi.  

 

3 dari 6 halaman

2. Michael Essien

Gelandang asal Ghana itu bermain di bawah asuhan Mourinho di Chelsea dan Real Madrid. Saking dekatnya, Essien menganggap Mou seperti ayah.  

Mourinho juga pernah mengatakan baginya Essien lebih dari sekadar pemainnya. "Dia lebih dari sekadar pemain, dia anak saya," kata Mourinho. 

Essien memenangi gelar Premier League bersama Mourinho pada 2006. Dia kemudian berkembang menjadi defender serba bisa saat menjalani masa peminjaman singkat di Real Madrid.

"Kami punya hubungan yang baik dan kami masih saling berbicara sampai sekarang. Setiap orang bisa melihat cintanya terhadap sepak bola," kata Essien kepada Astro pada 2018. 

"Kadangkala Anda bertemu orang dan langsung merasa cocok. Dia berperan besar dalam kepindahan saya dari Lyon ke Chelsea. Dia berbicara kepada saya setiap hari dan setelah itu kami terhubung," imbuh Essien. 

 

4 dari 6 halaman

3. Didier Drogba

Didier Drogba merupakah satu striker terbaik di era Premier League. Pemain asal Pantai Gading itu berutang kepada Mourinho atas kepindahannya ke Chelsea. 

"Jose Mourinho adalah seseorang yang sangat spesial bagi saya. Kami memiliki hubungan spesial karena ketika dia memutuskan merekrut saya, itu mengubah kehidupan saya," ujar Drogba kepada BBC pada tahun lalu. 

"Ia menempatkan saya ke situasi di mana saya bisa membuat pengaruh dalam karier," imbuh Drogba. 

Didier Drogba menyabet empat gelar Premier League, empat Piala FA, tiga Piala Liga, dan satu trofi Liga Champions selama delapan tahun di Chelsea. Namun, semuanya mungkin akan berbeda jika tak ada campur tangan Mourinho. 

Drogba mencetak 10 gol di Premier League dalam 18 pertandingan pada masa awal-awalnya di Stamford Bridge. Meskipun kemudian menyabet gelar Premier League, dia masih memimpikan kembali ke Marseille. 

Namun, niat Drogba hengkang batal. Dia berubah pikiran setelah berbicara dari hati ke hati pada 2005. Sisa ceritanya adalah sejarah. 

 

 

5 dari 6 halaman

4. Zlatan Ibrahimovic

Zlatan Ibrahimovic menyuguhkan sebagian penampilan terbaiknya saat di bawah asuhan Jose Mourinho. Dia bekerja sama dengan pelatih asal Portugal itu di Inter Milan dan Manchester United.  

Zlatan tak pernah menyembuyikan kekaguman terhadap Mourinho, yang diungkapkan melalui otobiografinya "I Am Zlatan". 

"Dia membentuk keterikatan dengan saya bahkan ketika kami belum bertemu. Dia menjadi seseorang yang saya siap mati untuknya," ujar Zlatan. 

"Saya merasa ia memberikan segalanya untuk tim. Jadi saya juga ingin memberikan segalanya untuk dia. Itulah kualitas yang dia miliki. Orang-orang siap membunuh untuknya." 

"Meskipun saya sangat senang pergi ke Barcelona, rasanya sedih meninggalkan Mourinho. Dia sosok istimewa," imbuh Zlatan Ibrahimovic. 

 

6 dari 6 halaman

5. Wesley Sneijder

Jose Mourinho memboyong Wesley Sneijder ke Inter Milan pada Agustus 2009 dengan banderol 13 juta pounds. Di bawah bimbingan Mou, playmaker asal Belanda itu menikmati musim tersuksesnya sebagai pesepak bola profesional. 

Saat pidato di panggung pada acara Ballon d'Or, Sneijder melabeli Mourinho sebagai pelatih di dunia. Kata-kata Sneijder itu membuat Mou terharu. 

Persahabatan mereka dikabarkan masih tetap kuat seiring berjalannya waktu. Sneijder mengaku kerap meminta nasihat Mourinho untuk kariernya. 

"Saya meneleponnya sebelum mengambil keputusan pindah ke Galatasaray, karena dia sosok penting dalam karier saya," ujar Sneijder. 

"Saya meminta pendapatnya dan dia memberikan saran yang bagus," imbuh Sneijder. 

Sumber: Teamtalk 

Disadur dari Bola.com (Yus Mei Sawitri,published 20/4//2020)

 

Â