Sukses

Tanpa Vaksin Virus Corona Covid-19, Lorenzo Sebut MotoGP 2020 Sulit Digelar

Seri pembuka MotoGP 2020 diharapkan bisa berlangsung di Sirkuit Assen, Belanda, 28 Juni mendatang.

Liputan6.com, Lugano - Mantan pembalap Yamaha, Honda, dan Ducati, Jorge Lorenzo menyebut gelaran MotoGP 2020 bisa batal digelar karena belum ditemukan vaksin virus Corona Covid-19. Hingga saat ini, ajang balap motor terpopuler di dunia itu sudah molor lebih dari sebulan.

Seri pembuka MotoGP 2020 diharapkan bisa berlangsung di Sirkuit Assen, Belanda, 28 Juni mendatang. Namun, hal tersebut belum bisa dipastikan oleh siapapun, termasuk promotor MotoGP, Dorna Sport Sl.

Pasalnya, hingga Selasa (21/4/2020) pukul 11.00 WIB, sudah ada 2.476.916 kasus virus Corona Covid-19 di seluruh dunia. Tercatat, sudah ada 170.297 orang yang meninggal dunia karena wabah ini.

"Saya pesimistis karena para ahli mengatakan jika hanya vaksinasi saja yang dapat mengubah situasi secara signifikan," kata Lorenzo, dilansir dari Speedweek.

"Para peneliti di seluruh dunia tengah bekerja keras untuk menemukan obat yang cocok. Namun, itu masih bisa memakan waktu enam hingga dua belas bulan dan itu bisa menjadi masalah," Lorenzo, yang memutuskan pensiun pada MotoGP 2019.

2 dari 3 halaman

70 Vaksin Dikembangkan

Hingga saat ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut ada 70 vaksin yang sedang dikembangkan untuk melawan virus corona covid-19. Bahkan, tiga di antaranya sudah dilakukan uji coba di tubuh manusia.

Satu dari tiga vaksin itu dalam proses klinis yang dikembangkan hasil kerja sama CanSino Biologics Hong Kong dengan Institut Bioteknologi Beijing. Uji coba vaksin ini sudah memasuki fase 2.

Dua lainnya yang sudah diuji pada manusia, masing-masing dikembangkan oleh produsen obat Amerika Serikat, yakni Moderna dan Inovio Pharmaceuticals.

 

3 dari 3 halaman

Lorenzo Terperangkap di Dubai

Sebelumnya, sejak Februari 2020, Lorenzo terperangkap di Dubai hingga pertengahan April. Hampri dua bulan dia terkurung di sana akibat pandemi virus Corona Covid-19.

Sejak saat itu, Lorenzo tak bisa meninggalkan Dubai. Sebab, pemerintah melarang adanya perjalanan yang masuk dan keluar negara mereka. Pada akhirnya, Lorenzo hanya bisa menjalani isolasi mandiri di Hotel Paramount yang mewah di Dubai.