Sukses

Penyebaran Corona Covid-19 Masih Tinggi, 7 Klub Serie A Tolak Kompetisi Bergulir Lagi

Tujuh klub Serie A dikabarkan media asal Roma, Adnkronos, tidak setuju jika roda kompetisi musim ini kembali bergulir

Roma - Tujuh klub Serie A dikabarkan menolak kompetisi musim ini kembali bergulir. Mereka beralasan penyebaran virus corona di Italia masih tinggi.

Media asal Roma, Adnkronos, melaporkan Serie A mengalami penundaan sejak 9 Maret lalu. Operator liga, Lega Serie A, memutuskan untuk tak mengghelat pertandingan karena pasien positif COVID-19 di Italia terus mengalami peningkatan.

Hingga Selasa (21/4/2020), John Hopkins University CSSE mencatat sudah ada 181.228 kasus positif virus corona di Italia. Dari jumlah tersebut, 48.877 berhasil sembuh dan 24.114 di antaranya meninggal dunia.

Dengan tingginya jumlah pasien positif COVID-19 di Italia, ketujuh klub Serie A meminta musim ini untuk dihentikan. Ketujuh klub tersebut adalah Torino, Sampdoria, Bologna, Parma, SPAL, Brescia, Udinese.

Klub-klub tersebut tak mau menggelar pertandingan mengingat risiko besar yang harus ditanggung. Keselamatan dan kesehatan pemain, pelatih, staf, serta banyak orang jauh lebih penting.

Selain ketujuh tim itu, Fiorentina juga dikabarkan ikut menolak Serie A musim ini kembali bergulir. Namun, kabar tersebut langsung dibantah oleh La Viola.

2 dari 2 halaman

Tetap Bergulir

Meski angka positif virus corona di Italia masih tinggi, Lega Serie A tetap pada keputusan awal untuk menyelesaikan musim ini. Namun, Serie A baru bisa bergulir jika mendapat persetujuan dari pemerintah Italia.

"Dewan Lega Serie A yang bertemu hari ini (20/4/2020), dengan suara bulat mengukuhkan niatnya untuk menyelesaikan musim 2019-2020. Jika pemerintah mengizinkan untuk dilaksanakan, dengan sepenuhnya mematuhi aturan perlindungan kesehatan dan keselamatan," bunyi pernyataan Lega Serie A.

"Dimulainya kembali kegiatan olahraga, sebagai bagian dari apa yang disebut Fase Dua, akan berlangsung sesuai dengan peraturan yang ditetapkan oleh FIFA dan UEFA, keputusan FIGC dan sesuai dengan protokol medis untuk melindungi pemain dan semua pekerja profesional yang menjalankan tugas."

Sumber: Football Italia

Disadur dari: Bola.com (penulis/editor, Rizki Hidayat, published 21/4/2020)