Roma - Tujuh klub Serie A dikabarkan menolak kompetisi musim ini kembali bergulir. Mereka beralasan penyebaran virus corona di Italia masih tinggi.
Media asal Roma, Adnkronos, melaporkan Serie A mengalami penundaan sejak 9 Maret lalu. Operator liga, Lega Serie A, memutuskan untuk tak mengghelat pertandingan karena pasien positif COVID-19 di Italia terus mengalami peningkatan.
Baca Juga
PSSI Cari Pengganti Maarten Paes untuk Timnas Indonesia, Pertimbangkan Emil Audero Jika Lolos ke Putaran 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
Tak Harus Bermain Cantik Melawan Filipina di Piala AFF 2024, Aris Budi: Timnas Indonesia yang Penting Raih Kemenangan dan Lolos Semifinal
Lawan Selalu Tampil Maksimal saat Hadapi Timnas Indonesia di Piala AFF 2024, Ada Apa?
Hingga Selasa (21/4/2020), John Hopkins University CSSE mencatat sudah ada 181.228 kasus positif virus corona di Italia. Dari jumlah tersebut, 48.877 berhasil sembuh dan 24.114 di antaranya meninggal dunia.
Advertisement
Dengan tingginya jumlah pasien positif COVID-19 di Italia, ketujuh klub Serie A meminta musim ini untuk dihentikan. Ketujuh klub tersebut adalah Torino, Sampdoria, Bologna, Parma, SPAL, Brescia, Udinese.
Klub-klub tersebut tak mau menggelar pertandingan mengingat risiko besar yang harus ditanggung. Keselamatan dan kesehatan pemain, pelatih, staf, serta banyak orang jauh lebih penting.
Selain ketujuh tim itu, Fiorentina juga dikabarkan ikut menolak Serie AÂ musim ini kembali bergulir. Namun, kabar tersebut langsung dibantah oleh La Viola.
Tetap Bergulir
Meski angka positif virus corona di Italia masih tinggi, Lega Serie A tetap pada keputusan awal untuk menyelesaikan musim ini. Namun, Serie AÂ baru bisa bergulir jika mendapat persetujuan dari pemerintah Italia.
"Dewan Lega Serie A yang bertemu hari ini (20/4/2020), dengan suara bulat mengukuhkan niatnya untuk menyelesaikan musim 2019-2020. Jika pemerintah mengizinkan untuk dilaksanakan, dengan sepenuhnya mematuhi aturan perlindungan kesehatan dan keselamatan," bunyi pernyataan Lega Serie A.
"Dimulainya kembali kegiatan olahraga, sebagai bagian dari apa yang disebut Fase Dua, akan berlangsung sesuai dengan peraturan yang ditetapkan oleh FIFA dan UEFA, keputusan FIGC dan sesuai dengan protokol medis untuk melindungi pemain dan semua pekerja profesional yang menjalankan tugas."
Sumber: Football Italia
Disadur dari: Bola.com (penulis/editor, Rizki Hidayat, published 21/4/2020)
Advertisement