Liputan6.com, Jakarta Organisasi kesehatan dunia (WHO) sejauh ini belum memasukannya ke dalam salah satu gejala Covid-19. Namun sejumlah dokter menemukan kalau ruam di kulit menjadi salah satu penanda bagi seseorang yang mengidap penyakit akibat terinfeksi virus Corona model terbaru tersebut.
Penyakit Covid-19 telah menjangkiti lebih dari 2 juta orang di dunia. Lebih dari 160 ribu orang meninggal sejak virus tersebut ditemukan pertama kali di China, akhir tahun lalu dan sejauh ini, para peneliti belum menemukan vaksin penangkal atau obat yang manjur untuk menyembuhkanya.
Penelitian terhadap virus Corona model terbaru terus dilakukan. Menurut WHO, gejala yang umum terlihat pada pasien Covid-19 sejauh ini baru mencakup, demam, kelelahan, dan batuk kering. Selain itu, gejala paling spesifik adalah gangguan pernapasan atau pneumonia.
Advertisement
Dokter dan tim medis di berbagai negara kini tengah bertarung untuk menyelamatkan pasien yang terjangkit Covid-19. Dari pengalaman ini, dokter menemukan ruam aneh pada kulit sejumlah pasien.
Â
Iritasi Kulit
Salah satunya seperti yang dilaporkan Beuy Joob yang bertugas di Sanitation1 Medical Academic Center di Bangkok, Thailand, kepada Health.com.
"Ada kemungkinan bahwa pasien Covid-19 pada awalnya mengalami ruam kulit yang dapat salah didiagnosis sebagai penyakit umum lainnya," katanya seperti dilansir dari AS.
Sementara itu ABC7 juga melaporkan bila salah seorang pasien di Los Angeles juga mengalami iritasi kulit yang parah di bagian kaki. "Saat pertama kali melihat ruam misterius, saya tidak tahu apa yang harus dilakukan," ujar ahli dermatologi, Dr Shirly Chi.
"Di utara Italia ada studi yang menunjukkan kalau 148 pasien di rumah sakit--tidak satupun yang mendapat pengobatan sebelumnya-satu dari lima memiliki ruam yang berkaitan dengan penyakit Covid-19 mereka," ujar Dr Chi menambahkan.Â
Â
Advertisement
Pendapat Ahli
Menurut ahli kepada Health.com, ruam misterius itu bisa saja terjadi akibat menurunnya kekebalan tubuh pasien akibat Covid-19 atau efek negatif yang ditimbulkan penyakit itu terhadap sirkulasi darah.
Sementara Akademi Dermatologi Amerika Serikat telah membuat sebuah daftar di mana para dokter di seluruh negeri dapat melacak iritasi kulit yang terkait dengan virus Corona Covid-19,.
“Harapan kami adalah bahwa informasi yang Anda dan orang lain berikan akan membantu kami memahami manifestasi dermatologis dari virus Covid-19," bunyi pesan yang mereka sampaikan.Â
Sejauh ini, dunia masih terus berjuang meredam penyebaran virus Covid-19. Menurut data terbaru yang dilansir WHO, virus ini telah menyerang lebih dari 2 juta orang dan menewaskan 170.389 jiwa.Â
Â