Manchester - Sir Alex Ferguson adalah manajer tersukses di Manchester United (MU). Di pentas Liga Inggris, pria asal Skotlandia ini mempersembahkan 13 trofi dari 21 edisi, sebelum pensiun pada 2013.
Sir Alex Ferguson juga merengkuh treble winner pada 1999 untuk MU. Klub berjuluk Setan Merah itu membukukan 38 trofi di era Sir Alex Ferguson. Pria yang biasa dipanggil Fergie ini menukangi MU selama 27 tahun, durasi 1986-2013.
Tak heran, pria yang biasa dipanggil Fergie ini dianggap sebagai manajer Premier League terhebat sepanjang masa.
Advertisement
Sir Alex Ferguson dikenal sebagai manajer dengan sentuhan emas. Ia detail saat melatih dan sangat memahami kebutuhan pemain-pemain yang bisa mendukung penampilan skuad besutannya.
Dari sentuhan emasnya, lahir pemain yang tadinya "biasa-biasa saja", menjadi pemain bintang. Pria yang mendapat penghargaan OBE dan CBE dari Kerajaan Inggris ini jeli dalam melihat pemain, yang akhirnya diboyongnya ke Old Trafford.
Namun, pria yang kini berusia 78 tahun itu bukan manusia super. Sir Alex Ferguson juga bisa membuat "kesalahan" di bursa transfer pemain. Ada kalanya, pemain yang didatangkannya, gagal memenuhi ekspektasi.
Hal ini memang tak mutlak kesalahan dirinya sebagai manajer. Pemain bersangkutan pastinya juga ikut andil sehingga kiprahnya bersama Manchester United tidak sesuai harapan.
The Sun dalam satu artikelnya, Selasa (21/4/2020), mencatat setidaknya ada tujuh pemain yang bisa dilabeli sebagai pembelian pemain terburuk Sir Alex Ferguson di Manchester United. Penasaran siapa saja mereka?Â
Berikut tujuh pembelian terburuk Sir Alex Ferguson di MU, selengkapnya.
1. Bebe
Bebe hanya butuh 18 bulan untuk bertranformasi, bermain di sebuah klub amatir menjadi tampil di klub sekaliber Manchester United. Situasi ini seperti impian menjadi kenyataan bagi banyak pesepak bola profesional.
Namun, kenyataan tak seperti harapan. Bebe gagal total di Manchester United dan bahkan jadi bahan olok-olok. Hanya berselang satu tahun sejak tiba di Old Trafford pada Agustus 2010, dia dipinjamkan ke klub Turki, Besiktas.
Sepanjang durasi kontraknya hingga 2014, pemain asal Portugal ini lebih sering dipinjamkan ke klub lain.
Bebe, kini berusia 29 tahun, bermain di klub Segunda Division, Rayo Vallecano.
Advertisement
2. Kleberson
Sir Alex Ferguson mendatangkan Kleberson pada 2003 setelah mengalahkan Barcelona, Leeds United, serta Celtic, yang juga tertarik menggunakan gelandang asal Brasil ini.
Sayangnya, Kleberson masuk pembelian gagal. Satu di antara penyebabnya adalah kurangnya pemain yang bisa berbahasa Portugis di skuad Manchester United kala itu. Kleberson, yang didatangkan dengan transfer 6,5 juta paun merasa terisolasi. Bakatnya yang pernah ditampilkan di Atletico Paranaense menguap dengan cepat.
Kleberson pergi dari Old Trafford hanya dua tahun sejak kedatangannya, dengan harga jual 2,5 juta paun saja.
Ia pernah berujar, beberapa alasan kegagalannya di Manchester United adalah karena gaya mainnya yang tak cocok dengan yang diusung Sir Alex Ferguson serta kerap mengalami cedera.
Kini Kleberson yang berusia 40 tahun, menjadi pelatih di Akademi Philadelphia Union.
3. Massimo Taibi
Massimo Taibi menjadi pembelian gagal Sir Alex Ferguson berikutnya. Didatangkan untuk menggantikan kiper andalan, Peter Schmeichel, yang hijrah ke Sporting Lisbon pada awal musim 1999-2000, Taibi tak bisa memenuhi ekspektasi tinggi tersebut.
Pada awalnya kiprah Taibi di Manchester United berjalan lancar. Dia mendapatkan Man of the Match saat baru empat kali tampil. Namun, kesalahan fatalnya saat melawan Southampton, mengubah segalanya.
Penampilannya setelah itu tak pernah stabil lagi, dan puncaknya saat ia dipinjamkan ke Reggina pada Januari 2000 atau enam bulan sejak kedatangannya di Old Trafford. Ia tak pernah kembali lagi sejak itu.
Sekarang ini Massimo Taibi menjabat sebagai Direktur di Reggina.
Advertisement
4. Wilfried Zaha
Pada 26 Januari 2013, Sir Alex Ferguson melakukan pembelian terakhirnya di Manchester United. Pemain yang diboyongnya itu adalah Wilfried Saha.
Sir Alex Ferguson mendatangkan Saha, setelah melihat performa impresifnya di sektor sayap di Championship bersama Crystal Palace.
Pemain yang kala itu berusia 20 tahun tersebut diboyong dengan transfer mencapai 15 juta paun, dan langsung dikembalikan ke Crystal Palace dengan status pinjaman.
Saat dia kembali ke Old Trafford, Sir Alex Ferguson sudah tak lagi membesut Manchester United. Suksesor Ferguson, David Moyes, tak menyukainya.
Saha hanya mendapat empat kesempatan bermain di bawah era Moyes, sebelum dikembalikan ke Crystal Palace, kali ini secara permanen pada 2014.
5. Juan Sebastian Veron
Pada awal musim 2001-2002, Manchester United memecahkan rekor pembelian di Inggris saat Sir Alex Ferguson mendatangkan Juan Sebastian Veron dari Lazio dengan transfer 36 juta paun.
Pada awalnya, kiprah Veron di Manchester United berjalan baik. Ia memenangi penghargaan Player of the Month pada September 2001. Namun, ia lalu mulai terlihat kesulitan menyesuaikan dengan permainan di Premier League yang menuntut kecepatan. Fisik pemain asal Argentina itu kedodoran.
Kritik mulai mengarah kepadanya. Ferguson sempat membela Veron dalam satu sesi konferensi pers, dengan berujar 'pemainnya itu merupakan pesepak bola yang sangat bagus, dan kalian (jurnalis) yang idiot'.
Pada akhirnya, Veron pindah ke tim rival, Chelsea, pada 2003.
Advertisement
6. Nick Powell
Pada usia 18 tahun, Nick Powell menjadi properti panas di pentas sepak bola Inggris berkat penampilannya bersama klub League Two, Crewe Alexandra.
Manchester United, yang juga dikenal sebagai kawah candradimuka bagi pemain muda, menyetujui kesepakatan senilai 6 juta paun untuk membawanya ke Theatre of Dreams pada awal musim 2012-2013.
Kiprahnya cukup lancar pada masa awal bergabung di Manchester United. Namun, itu semua mendadak lenyap seiring kepergian Sir Alex Ferguson dari Setan Merah pada 2013.
Setelah dihantam cedera dan dipinjamkan ke beberapa klub, performanya makin tak karuan hingga akhirnya dilepas ke Wigan Athletic pada awal musim 2016-2017.
7. Eric Djemba-Djemba
Eric Djemba-Djemba didatangkan Sir Alex Ferguson dari Nantes pada 2003 dengan ekspektasi tinggi; menjadi calon pengganti Roy Keane. Sayangnya, gelandang asal Kamerun itu tak punya kemampuan mengendalikan permainan seperti halnya mantan kapten legendaris Setan Merah tersebut.
Hanya dalam 18 bulan dan 39 pertandingan, Djemba-Djemba lantas pindah ke Aston Villa.
Sumber: The Sun
Disadur dari Bola.com (Penulis Alfi Yuda / Editor Aning Jati, Published 22/4/2020).
Advertisement