Liputan6.com, Jakarta - Lifter putra Indonesia Eko Yuli Irawan mengaku tetap menjalani latihan seperti biasanya, meski dirinya pada saat yang sama juga menunaikan ibadah wajib puasa di bulan Ramadan.
"Latihan masih normal seperti biasa," ungkap Eko Yuli Irawan saat dihubungi Antara.
Baca Juga
Dengan adanya penundaan Olimpiade 2020 Tokyo dan PON Papua selama setahun, peraih medali perak Olimpiade 2016 Rio de Janeiro itu mengungkapkan, pola latihan akan lebih ringan daripada biasanya.
Advertisement
Beban yang diangkat pun tidak akan seberat biasanya. Eko yang tengah berusaha meningkatkan total angkatannya dari 306 kg menjadi 310 kg itu mengatakan porsi beban kali ini cukup dilakukan 80 persen saja.
"Latihannya tidak seberat biasanya. Paling sekitar 80 persen saja bebannya sambil maintain gerakan tekniknya. Selebihnya lebih fokus latihan penguatan otot dan latihan strength-nya saja," ujar Eko Yuli Irawan.
Angkat Besi Tetap Latihan
Di saat sebagian cabang olahraga lain memilih meliburkan sementara kegiatan pelatnas akibat kondisi pandemi yang kian mengkhawatirkan, angkat besi masih tetap rutin menjalani jadwal latihan yang ketat seperti biasanya, yakni lima hari dalam sepekan yang dilakukan pada pagi dan sore hari di Mess Kwini, Jakarta Pusat.
Penundaan Olimpiade 2020 Tokyo juga sama sekali tak menghentikan para lifter nasional untuk terus berlatih. Apalagi PB PABBSI juga menargetkan untuk menambah perwakilannya ke pesta olahraga empat tahunan tersebut yang penyelenggaraannya diundur ke Juli tahun depan.
Advertisement
Ranking 2 Dunia
Eko sendiri sejauh ini sudah aman di ranking delapan besar perhitungan poin Olimpiade 2020.
Eko di kelas 61 kg putra berada di posisi dua ranking dunia.