Sukses

Mengenang Ledakan Fernando Torres dan Malam Tidak Terlupakan Chelsea di Camp Nou

Chelsea telah melalui malam-malam indah di Eropa. Satu di antaranya yang paling tidak terlupakan adalah di markas Barcelona, delapan tahun silam.

Jakarta - Chelsea merupakan nama baru di panggung elite Eropa. Mereka baru bisa bicara setelah dikuasai Roman Abramovich pada 2005.

Meski begitu, The Blues telah merasakan malam-malam indah panggung kontinental. Satu di antaranya yang paling tidak terlupakan adalah di markas Barcelona, delapan tahun silam.

Kala itu, Fernando Torres membungkam publik Camp Nou dengan gol injury-time yang membunuh semua harapan Blaugrana.

Momen ini tersaji di panggung elite, Liga Champions 2011-2012, ketika mereka bentrok di babak semifinal. Ini adalah jalan terjal terakhir yang harus dilalui Chelsea sebelum mencapai partai puncak.

Modal itu sebenarnya sudah ada. Chelsea besutan Roberto Di Matteo menang 1-0 atas Barcelona racikan Josep Guardiola di Stamford Bridge pada leg pertama. Gol tunggal Didier Drogba membuat mereka cukup percaya diri menatap leg kedua.

Namun, pada leg kedua di Camp Nou, 24 April 2012, nyaris menjadi sebuah petaka bagi Chelsea. Pada menit 35', Barcelona menyamakan agregat lewat gol Sergio Busquets.

Pada menit 37', Chelsea kehilangan bek sentral dan kapten John Terry yang dikartu merah oleh wasit Cuneyt Cakir asal Turki. Melawan Barcelona dengan sepuluh pemain jelas tidak menguntungkan bagi Chelsea. Barcelona unggul 2-0 lewat gol Andres Iniesta.

Pada menit 45+1', Chelsea menipiskan selisih skor lewat gol indah Ramires yang sukses memperdaya kiper Victor Valdes.

2 dari 3 halaman

Barcelona Menangis

Pada menit 49', Chelsea dibuat ketar-ketir setelah Barcelona mendapatkan penalti. Chelsea selamat. Eksekusi penalti Lionel Messi terlalu tinggi dan hanya mengenai mistar yang dijaga Petr Cech.

Barcelona terus menggempur dan mengurung lini pertahanan Chelsea. Di Matteo mengganti Drogba dengan Torres yang bugar. Barcelona terus menyerang di sisa waktu yang ada.

Pada menit 90+2', Chelsea bisa mematahkan sebuah serangan Barcelona dan langsung mengirim bola ke barisan depan. Di sana, menunggu Torres.

Tak ada satu pun pemain Barcelona di wilayah pertahanan mereka. Torres. Hanya Sergio Busquets yang mencoba mengejar, tapi Torres tak terhentikan sampai one-on-one dengan Valdes. Torres dengan mudah mengecoh Valdes, lalu menceploskan bola ke gawang kosong.

Skor akhir 2-2. Chelsea menuntaskan pekerjaan mereka. Barcelona menangis, The Blues lolos ke final dengan agregat 3-2.

  

3 dari 3 halaman

Juara

Di final, Chelsea bertemu Bayern Munchen yang sebelumnya menyingkirkan Real Madrid. Laga final digelar di Allianz Arena, yang notabene merupakan stadion kandang sang raksasa Jerman.

Thomas Muller memecah kebuntuan di menit 83, tapi Drogba menyamakan kedudukan di menit 88. Extra time berlangsung ketat, tapi tak ada gol tambahan.

Adu penalti digelar untuk menentukan pemenang. Chelsea menang adu penalti 4-3, dengan Drogba sebagai algojo penentu kemenangan.

Chelsea meraih titel Liga Champions pertama dalam sejarah mereka.

 

Sumber: Chelsea FC

Disadur dari: Bola.net (Gia Yuda Pradana, published 25/4/2020)

Video Terkini