Sukses

Jadwal Buka Puasa Hari Ini, Senin 27 April di Jakarta dan Kota Besar Lainnya

Jadwal buka puasa merupakan saat yang ditunggu-tunggu umat muslim di bulan Ramadan ini.

Liputan6.com, Jakarta- Jadwal buka puasa merupakan saat yang ditunggu-tunggu umat muslim di bulan Ramadan ini. Jadwal buka puasa hari ini, juga digunakan sebagai patokan waktu berbuka puasa bagi seluruh umat muslim di seluruh Indonesia.

Perlu diketahui juga, jadwal buka puasa hari ini  berbeda-beda di setiap daerahnya. Meski hanya selisih beberapa menit saja, tetapi penting untuk mengetahui jadwal buka puasa hari ini Senin 27 April 2020 yang benar-benar tepat. Tentu saja agar tetap bisa segera menyegerakannya.

Selain mengetahui jadwal buka puasa hari ini Senin 27 April 2020, penting juga untuk mengetahui doa dan hikmah berpuasa. Tentu agar menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan menjadi lebih berkah untuk kehidupan.

Berikut jadwal buka puasa hari ini Senin 27 April 2020 di kota besar Indonesia serta doa menurut Rasulullah SAW dan hikmahnya yang sudah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (27/4/2020).

2 dari 5 halaman

Jadwal Buka Puasa

Jakarta: 17.51 WIB

Bandung: 17.51 WIB

Surabaya: 17.26 WIB

Jogja: 17.35 WIB

Banda Aceh: 18.49 WIB

Medan: 18.33 WIB

Padang: 18.22 WIB

Pekanbaru: 18:19 WIB

Palembang: 18.02 WIB

Solo: 17.34 WIB

Semarang: 17.36 WIB

Malang: 17.26 WIB

Surabaya: 17.26 WIB

Pontianak: 17.47 WIB

Banjarmasin: 18.23 WITA

Denpasar: 18.15 WITA

Makassar: 18.02 WITA

Palu: 18.04 WITA

Kupang: 17.40 WITA

Ambon: 18.28 WIT

Jayapura: 17.39 WIT

3 dari 5 halaman

Doa Buka Puasa sebagai Ucapan Rasa Syukur

Doa buka puasa sesuai sunah dijelaskan melalui beberapa hadits dari Rasulullah dan juga para sahabat Rasulullah. Mungkin doa buka puasa sesuai sunnah berbeda-beda menurut pandangan orang-orang. Bahkan, dikenal ada beberapa versi doa berbuka puasa. Namun pada intinya, doa buka puasa sesuai sunah memiliki makna ucapan rasa syukur karena mampu menjalankan ibadah puasa. 

Doa buka puasa pasti akan diucapkan saat waktu berbuka. Waktu berbuka setiap daerah di dunia pasti berbeda-beda karena setiap daerah ini memiliki waktu terbenam matahari yang berbeda. Waktu berbuka puasa memang ditandai dengan terbenamnya matahari dan berkumandangnya azan Magrib.

Buka puasa juga merupakan tindakan yang dianjurkan dan akan mendapat pahala jika dilakukan. Rasulullah SAW juga menganjurkan untuk orang yang berpuasa menyegerakan berbuka ketika sudah datang waktunya. Berikut ini adalah hadits yang menjelaskan buka puasa.

Dari Sahl bin Sa’ad Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:

لاَيَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ

Artinya: Senantiasa manusia di dalam kebaikan selama menyegerakan berbuka. (Hadits Riwayat Bukhari 4/173 dan Muslim 1093)

4 dari 5 halaman

Doa Berbuka Puasa yang Benar Sesuai Sunnah Rasulullah SAW

Kemudian saat berbuka puasa kita dianjurkan untuk membaca doa buka puasa. Terdapat sebuah hadis sahih tentang doa berbuka puasa, yang diriwayatkan dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,

ذَهَبَ الظَّمَأُ، وابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وثَبَتَ اْلأَجْرُ إِنْ شَاءَاللهُ

“Dzahabazh zhoma’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insya Allah-ed.”

Artinya:

Telah hilanglah dahaga, telah basahlah kerongkongan, semoga ada pahala yang ditetapkan, jika Allah menghendaki](Hadits shahih, Riwayat Abu Daud [2/306, no. 2357]

5 dari 5 halaman

Hikmah Puasa di Bulan Ramadan  

Sesuai ajaran Rasulullah, marilah kita beribadah di bulan Ramadan dengan imanan wahtisaban, agar kita meraih ridla Allah dan memperoleh pengampunan dosa dari-Nya. Umat manusia diimbau melakukan ibadah puasa dengan iman yang kokoh dan niat semata-mata karena Allah.  

Rasulullah SAW bersabda:

مَن صام رمضان إيمانًا واحتسابًا…

“barangsiapa yang berpuasa Ramadhan iimaanan wahtisaaban…”

Arti dari sabda Rasulullah tersebut adalah mengimani bahwa Allah telah mensyariatkan puasa dan mengharapkan pahala puasa dari sisi Allah.

Disebutkan dari kitab Fathul Bari, bahwa kata imanan, berarti meyakini bahwa puasa di bulan suci Ramadan adalah perintah Allah yang wajib untuk dilaksanakan.

Sedang kata “ihtisaban tercatat dalam kitab penjelasan “Shahih al-Bukhari” tersebut masih satu timbangan (sewazan) dengan kata “iftitahan” artinya pembuka. Jadi ihtisaban bermakna perhitungan.

Allah yang akan menghitung pahala puasa yang dilakukan oleh manusia. Oleh sebab itu, berpuasalah dan laksanakan perintah Allah agar memperoleh kemenangan di hari raya Idul Fitri.

DARI Abu Hurairah, Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassallam berkata,

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Barangsiapa berpuasa Ramadan atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni.”  (HR. Bukhari)

Dengan demikian, nyata bahwa Allah berjanji akan menghapuskan dosa-dosa orang yang beriman dan mengharapkan ridho Allah SWT.  

(Laudia Tysara/Fadila Adelin)