Sukses

Pandemi Corona Covid-19: Telemedicine Bikin Masyarakat Tak Perlu ke Rumah Sakit

Di tengah pandemi corona covid-19 ini, pemerintah menganjurkan masyarakat menggunakan layanan telemedicine sebagai solusi.

Liputan6.com, Jakarta- Guna menghindari penularan virus corona covid-19, masyarakat dianjurkan untuk tidak datang ke rumah sakit untuk memeriksa diri. Oleh karena itu, pemerintah menganjurkan untuk menggunakan layanan telemedicine sebagai solusi. Masyarakat dapat berkonsultasi dengan dokter dan membeli obat secara daring dari rumah.

Jubir Pemerintah untuk Covid-19, Achmad Yurianto mengatakan kemungkinan terjadinya penularan virus berbahaya termasuk corona covid-19 di rumah sakit cukup tinggi. Oleh sebab itu, masyarakat diminta untuk menghindari kunjungan ke rumah sakit dan beralih menggunakan telemedicine.

“Kita berharap layanan konsultasi medis sudah lebih banyak didorong untuk tidak menggunakan kunjungan rumah sakit, tidak bertemu secara langsung, tidak memberikan ruang untuk kontak dekat dengan banyak orang di rumah sakit,” kata Yuri melalui Covid19.go.id.

Di Indonesia, sudah ada 12 layanan perusahaan kesehatan digital yang tergabung dalam Indonesia Telemedicine Association atau Atensi. Selain melalui layanan tersebut, masyarakat juga bisa berkonsultasi secara daring yang disediakan oleh BUMN.

2 dari 3 halaman

Penggunaan Meningkat

Hingga saat ini, jumlah penggunaan layanan telemedicine oleh masyarakat dilaporkan meningkat.

“Data sampai saat ini sudah lebih dari 300 ribu masyarakat yang sudah memanfaatkan layanan telemedicine, ini yang kita harapkan hari ke hari semakin meningkat sehingga lebih memudahkan layanan konsultasi medis,” paparnya.

 

3 dari 3 halaman

Lebih Berisiko

Yuri mengingatkan bahwa orang dengan penyakit bawaan atau komorbid cenderung lebih berisiko mengalami sakit parah ketika terinfeksi COVID-19. Data dari kasus pasien yang meninggal pada kelompok usia sekitar 60 tahun yaitu antara 41-60 tahun dan beberapa di antaranya di atas 60-80 tahun.

Sementara itu, faktor penyakit bawaan yang paling banyak adalah hipertensi, diabetes, penyakit jantung, penyakit paru baik itu asma maupun penyakit paru obstruktif seperti bronkitis kronis dan sebagainya.

(Balwa Ramadhan/Mg)