Sukses

Barcelona Bantah Kesepakatan Hak Nama Camp Nou dengan Perusahaan Ganja Mike Tyson

Barcelona telah membantah laporan bahwa mereka telah dihubungi perusahaan ganja Mike Tyson atas hak nama untuk Nou Camp.

Liputan6.com, Barcelona - Barcelona, baru-baru ini, mengumumkan niat untuk menjual hak nama Camp Nou setidaknya selama setahun. Tujuannya untuk mengumpulkan dana guna membantu memerangi pandemi corona Covid-19 yang sedang berlangsung.

Beberapa hari setelah Barcelona mengumumkan, ​​rumor pun mulai bermunculan. Ada klaim perusahaan ganja Mike Tyson tertarik untuk membeli hak nama Camp Nou.

Mitra bisnis Tyson, Alki David, mengatakan pada akhir pekan lalu bahwa rebranding tanah yang terkenal sebagai Stadion Swissx akan menjadi ide yang luar biasa. "Ini adalah sesuatu yang secara khusus kami cari untuk diadopsi di perusahaan kami dan sepertinya ide yang luar biasa," katanya kepada BBC Sport.

Tetapi, sumber di Barcelona mengatakan kepada ESPN bahwa belum ada kontak dari Swissx dan belum ada penawaran tegas pada hak nama Cam Nou.

 

 

2 dari 3 halaman

Bukan untuk Mendapatkan Untung

Wakil Presiden Barcelona Jordi Cardoner menjelaskan keputusan menjual hak nama Camp Nou bukan untuk mendapatkan keuntungan. Tapi, yang lebih utama adalah menyelamatkan nyawa.

"Kami ingin mengirim pesan universal: Untuk pertama kalinya seseorang akan memiliki kesempatan untuk menaruh nama mereka di Camp Nou dan pendapatan akan mengalir ke seluruh umat manusia, bukan hanya Barcelona," katanya.

"Inisiatif ini muncul dalam situasi darurat. Kami berpikir bahwa kami harus memiliki respons yang sangat cepat, menempatkan permata mahkota kami di layanan (pertarungan),"

 

 

3 dari 3 halaman

Celana Dalam Cristiano Ronaldo

Selain bisnis ganja Mike Tyson, ada juga bisnis celana dalam Cristiano Ronaldo yang tertarik membeli hak nama Camp Nou. Bintang Juventus yang pernah bermain di Real Madrid itu dikenal gemar berdonasi.

Bukan tidak mungkin, bila kerjasama ini benar-benar terjadi. Rivalitas Barcelona dan Real Madrid bisa sedikit memudar di tengah pandemi corona Covid-19.