Sukses

Presiden PSG Akan Diadili di Swiss karena Kasus Suap

Presiden PSG Nasser Al-Khelaifi didakwa atas kasus suap dengan mantan Sekjen FIFA Jerome Valcke dan akan diadili di Swiss pada September 2020.

Liputan6.com, Paris - Presiden Paris Saint-Germain (PSG) Nassir Al-Khelaifi dijadwalkan akan diadili di pengadilan Swiss pada September 2020. Ia diduga terlibat dalam skandal korupsi.

Sebelumnya, CEO beIN Media Group ini sudah bersaksi di pengadilan pidana federal Swiss pada Desember 2019. Bos PSG ini dituduh berpartisipasi dalam skema korupsi FIFA.

Seperti dilansir Sky Sports, Al-Khelaifi dilaporkan terlibat dalam skandal suap dengan mantan Sekretaris Jenderal FIFA Jerome Valcke. Kasus suap itu terkait dengan pembayaran hak siar Piala Dunia.

Pengacara Al-Khelaifi mengatakan pihaknya telah mengajukan keberatan atas nama kliennya. Sebab, informasi rahasia tentang kasus ini telah bocor.

"Investigasi kriminal atas dugaan pelanggaran kerahasiaan resmi telah dibuka dan ditugaskan ke jaksa penuntut eksternal," kata pengacara Al-Khelaifi dalam sebuah pernyataan.

Seperti dilansir Ronaldo.com, pengadilan pidana federal Swiss mengumumkan Al-Khelaifi dan Valcke akan diadili pada 14 September. Kasusnya akan berlangsung selama delapan hari.

 

 

2 dari 3 halaman

Menyuap Valcke

Kejaksaan Swiss menuduh Al-Khelaifi menyuap Valcke. Saat menjadi Sekjen FIFA, Valcke memiliki kewenangan dalam mengatur hak siar Piala Dunia.

Ia memberi berbagai akses kemewahan kepada Valcke untuk mengamankan hak siar Piala Dunia. Salah satunya memberikan fasilitas vila selama 18 bulan secara gratis.

Sesuai laporan, jaksa Swiss menuduh Al-Khelaifi berdiri di Valcke untuk menggunakan villa selama 18 bulan tanpa melakukan pembayaran. Sementara Valcke diyakini telah melarikan diri membayar sewa senilai hingga 1,8 juta euro.

 

3 dari 3 halaman

Membantah

Al-Khelaifi sebelumnya sudah bantahan memberi suap berupa hadiah mahal dan berbagai akses kemewahan kepada Valcke untuk mengamankan hak siar Piala Dunia. Chairman Qatar Sports Investmenst itu merasa sudah bekerjasama dengan pihak berwenang.

"Saya sudah menjawab semua yang ditanyakan. Saya tidak punya sesuatu untuk disembunyikan," kata Al-Khelaifi pada Ferbuari 2020.

"Saya lega sudah melalui proses ini dan berencana kembali ke Prancis tanpa pikiran bermasalah. Saya bersedia, jika pihak berwenang Swiss ingin kembali berbicara dengan saya."