Sukses

Santap Makanan Instan saat Puasa Ramadan, Begini Cara Mengolahnya Agar Lebih Bergizi

Menyantap makanan instan untuk sahur dan berbuka puasa Ramadan boleh saja, asal diolah dengan lebih sehat.

Liputan6.com, Jakarta - Menjalani ibadah puasa Ramadan di tengah pandemi corona Covid-19 bukanlah hal mudah. Apalagi, ada pemberlakuan Pembatasan Sosial Bersala Besar (PSBB).

Mendapatkan kebutuhan makanan untuk sahur dan berbuka puasa Ramadan tak semudah saat kondisi normal. Ada kalanya Anda akan kesulitan untuk pergi ke pasar mencari bahan makanan yang segar.

Kondisi tersebut membuat makanan instan menjadi alternatif pilihan. Sebab, makanan instan bisa disimpan dalam jangka waktu lama.

Tetapi, mengonsumsi makanan kalengan atau instan tidak bisa dilakukan setiap hari. Sebab, ada kandungan pengawet dan bahan tambahan lainnya dalam makanan kalengan.

Berikut cara mengolah makanan instan agar lebih sehat untuk santap selama puasa Ramadan seperti dikutip dari KlikDokter

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

1. Mi Instan

Siapa yang tidak ketagihan menyantap mi dengan bumbu dan topping yang begitu mantap? Apalagi di bulan puasa, permintaan mi instan semakin banyak.

Supaya lebih sehat, jangan masukkan semua bumbu mi instan. Sebab, kandungan natriumnya sangat tinggi.

"Kandungan natrium di dalam bumbu mi instan sering kali melebihi kebutuhan natrium harian. Natrium yang terlalu tinggi inilah yang dapat menyebabkan hipertensi di kemudian hari," ujar dr. Resthie Rachmanta Putri, M.Epid.

Karena itu, dr. Resthie menyarankan paling banyak masukkan separuh bumbu saja. Bila rasa mi instan menjadi kurang mantap, bisa menambahkan penyedap rasa alami, seperti bawang merah, bawang putih, daun bawang, atau cabai.

Selain itu, mi instan yang mengandung kalori tinggi berpotensi menyebabkan obesitas dan diabetes. Agar hal itu tak terjadi, tambahkan sumber serat seperti sayur-sayuran ke dalam mi instan.

"Sayuran yang cocok untuk melengkapi mi instan antara lain sawi, tomat, wortel, timun, dan buncis," ujar dr. Resthie.

Meski bisa diolah lebih sehat, sangat tidak dianjurkan mengonsumsi mi instan secara rutin. Bila makan mi instan memang tak terhindarkan, batasi paling banyak sebungkus saja dalam seminggu.

 

 

3 dari 5 halaman

2. Kornet

Kornet daging sejak lama menjadi pilihan makanan untuk keluarga di Indonesia. Supaya lebih sehat, saat mengolahnya bisa menambahkan jagung dan kacang polong. Kedua jenis sayuran itu diketahui kaya nutrisi, seperti vitamin A, B6, C, niasin, dan serat.

Saat memasaknya, cukup menggunakan lada sebagai penyedap. Karena, kornet sudah mengandung banyak sodium. Ingat, mengonsumsi kornet perlu dibatasi sekali dalam seminggu.

 

 

4 dari 5 halaman

3. Sarden

Sarden juga makanan instan yang cukup membantu di kala kesulitan dapat bahan makanan segar. Dalam menyiapkan sarden, Anda bisa menambahkannya dengan sayuran, seperti wortel dan brokoli.

Selain itu, kuah sarden kalau bisa juga dikurangi. Pasalnya, kandungan sodium pada kuah sangat tinggi.

 

 

5 dari 5 halaman

4. Sayur Kalengan

Susah cari sayur segar? Sayur kalengan bisa menjadi pilihan. Tapi satu hal yang perlu diingat, perhatikan suhu dan lama memasak saat memasak sayuran kalengan. Sebab, vitamin dalam sayuran akan rusak kalau dimasak dalam suhu tinggi dan waktu lama.

Jaga selalu pola makan Anda selama berpuasa, apalagi di tengah pandemi virus corona. Sistem imun tubuh yang kuat sangat diperlukan. Usahakan selalu imbangi asupan makanan dengan istirahat dan olahraga yang telah disesuaikan.

Sumber: KlikDokter

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini