Jakarta- Bursa transfer menjadi momen bagi klub untuk berbelanja pemain. Setiap klub biasanya akan melakukan segala upaya untuk mendatangkan pemain incaran.
Terkait itu, bursa transfer acap kali menghadirkan cerita-cerita menarik. Apalagi jika melibatkan pemain dengan nama besar, kepindahan pemain ke klub rival, dan sebagainya.
Transfer kontroversial jelas lebih menyita perhatian publik sepak bola ketimbang transfer yang "biasa-biasa" saja. Itulah mengapa, penggemar sepak bola juga menantikan momen bursa transfer.
Advertisement
Bagi kalangan fans, mengikuti pergerakan klub favorit dalam belanja pemain di bursa transfer, menjadi hiburan tersendiri, tak melulu bicara perihal pertandingan di lapangan.
Transfer kontroversial biasanya terjadi apabila klub memboyong pemain dari klub musuh bebuyutan. Dalam transfer jenis ini, sang pemain bisa mendapatkan cap pengkhianat dari fans tim sebelumnya.
Kepindahan pemain yang tak sesuai jalur atau dipermasalahkan klub lama, juga masuk transfer kontroversial.
Kepindahan Antoine Griezmann dari Atletico Madrid ke Barcelona pada awal musim 2019-2020 jadi contoh transfer kontroversial.
Klub lama Griezmann, Atletico Madrid, menuding El Barca melakukan pelanggaran karena telah bernegosiasi dengan Griezmann di luar periode bursa transfer. Â
Curi start yang dilakukan Barcelona itu yang dipesoalkan Atletico Madrid sehingga mereka sempat mengancam membawa transfer Griezmann ini ke ranah hukum.
Transfer kontroversial Griezmann itu tentu saja bukan yang pertama terjadi di sepak bola. Ada banyak cerita perihal transfer kontroversial lainnya.
Berikut Bola.com sajikan sebagian kecil di antaranya, transfer kontroversial yang pernah terjadi di dunia sepak bola, seperti hasil rangkuman dari ESPN, Rabu (29/4/2020).
1. John Obi Mikel, Manchester United ke Chelsea
"Saya sangat kebingungan," begitu kata Mikel perihal saga transfernya ke Chelsea.
"Saat itu saya masih anak kecil, Anda tahu kan?" lanjutnya.
Mikel baru berusia 19 tahun saat Manchester United mengumumkan pembelian gelandang asal Nigeria itu. Setan Merah mengatakan mereka telah mencapai kesepakatan memboyong Mikel pada Januari 2005.
Transfer ini menjadi kontroversial saat Chelsea juga mengklaim telah memiliki kesepakatan dengan Mikel.
FIFA sampai turun tangan mengatasi masalah ini. Namun, solusi yang ketika itu ditawarkan FIFA hanya meminta Mikel untuk memutuskan klub mana yang ingin ia bela.
Mikel memilih Chelsea, yang membuat the Blues akhirnya membayar Manchester United 12 juta paun untuk pemain yang sebenarnya tak pernah mereka datangkan.
Advertisement
2. Robin van Persie, Arsenal ke Manchester United
Pada 2012, Arsenal mulai terbiasa dengan keputusan pemain mereka meninggalkan klub untuk meraih prestasi bersama tim lain.
Dari Patrick Viera, Thierry Henry, Samir Nasri, dan Emmanuel Adebayor, kepergian mereka memang disambut kesedihan, namun bisa diterima.
Tetapi, kepindahan Robin van Persie ke Manchester United dengan nilai transfer 24 juta paun meninggalkan luka yang menganga bagi Meriam London dan pendukung mereka.
"Saya selalu mendengar suara "anak laki-laki kecil" dalam diri saya untuk situasi-situasi semacam ini," kata Van Persie perihal keputusannya memilih Manchester United.
"Anak laki-laki itu berteriak memilih Manchester United," imbuhnya.
Anak laki-laki itu akhirnya memenangi Premier League pada musim debutnya di Old Trafford dengan mencatatkan 26 gol dari 38 pertandingan.
3. Ashley Cole, Arsenal ke Chelsea
Situasi serupa dengan Antoine Griezmann di masa lalu pernah terjadi. Tepatnya pada 2005. Ketika itu, Ashley Cole menjadi pelakunya.
Ashley Cole, yang tak puas dengan pembahasan kontrak baru di Arsenal, memilih bertemu manajer Chelsea, Jose Mourinho, di sebuah restoran hotel. Padahal, saat itu dia masih resmi berseragam The Gunners.
Pendekatan semacam itu dinyatakan ilegal oleh Premier League. Cole lantas didenda satu juta paun dan berkurang menjadi 75 ribu paun setelah banding yang ditempuhnya diterima.
Mourinho dan pihak Chelsea juga kena sanksi, masing-masing denda 200 ribu dan 300 ribu paun.
Pada akhirnya, tetap tak ada yang bisa menghalangi kepergian Cole menuju Stamford Bridge pada tahun berikutnya, namun dengan adanya kesepakatan pertukaran dengan William Gallas.
Advertisement
4. Sol Campbell, Tottenham ke Arsenal
Pada musim 2000-2001, semua orang mengetahui kontrak Sol Campbell di Tottenham Hotspur sudah habis dan dia sedang mempertimbangkan pilihannya. Tetapi, sedikit yang mengira Campbell akan meninggalkan klub yang telah dibelanya selama 12 tahun itu untuk menyeberang ke klub rival sesama London yang dibenci: Arsenal.
Sebelumnya, Campbell sempat memberikan sinyal dia bakal bertahan, berkeras tak akan gabung Arsenal.
Jadi, tak mengherankan apabila pada akhirnya dia bergabung Arsenal dengan status bebas transfer, pendukung Tottenham Hotspur menyebutnya melakukan aksi pengkhianatan.
5. Luis Figo, Barcelona ke Real Madrid
Kepindahan Luis Figo dari Barcelona ke Real Madrid menyita perhatian luar biasa. Cerita berawal dari keinginan Florentino Perez, salah seorang kandidat pemilihan Presiden Real Madrid, untuk membentuk skuad bertabur bintang sebagai bagian kampanyenya.
Perez lantas mengajak Figo "taruhan". Andai kalah dalam pemilihan, Figo bakal mendapat 1,6 juta paun. Namun, jika Perez menang, Figo harus pindah ke El Real atau membayar Perez kompensasi sekitar 19 juta paun.
Figo mungkin berpendapat peluang Perez memenangi pemilihan kecil, jadi dia menerima taruhan berupa perjanjian rahasia tersebut.
Perez lantas memenangi pemilihan dan dia memboyong Figo dengan membayar klausul pelepasan pemain asal Portugal itu dari Barcelona senilai 38 juta paun. Transfer itu mengejutkan dunia.
Saat Figo kembali bermain di Camp Nou pada 2002, dia menjadi sasaran penghinaan dan pelemparan benda dari tribune penonton, termasuk lemparan kepala babi ke arahnya.
Advertisement
6. Roberto Baggio, Fiorentina ke Juventus
Juventus versus Fiorentina boleh dibilang rivalitas di sepak bola Italia yang kurang terkenal, namun sudah berlangsung cukup lama. Jadi, ketika Fiorentina menjual Roberto Baggio, yang mencatatkan rekor dunia senilai 8 juta paun pada 1990, transfer itu menjadi kontroversial.
Penggemar loyal Fiorentina mengepung kantor klub. Presiden Fiorentina, Flavio Pontello, terpaksa mengusir mereka di stadion sendiri, hingga memicu kerusuhan yang menyebabkan korban cedera mencapai 50 orang dan sembilan orang ditangkap.
Saat kedua tim bersua pada musim berikutnya, Baggio menolak mengambil penalti, dengan alasan kiper Fiorentina telah mengenalnya begitu baik. Juventus akhirnya kalah 0-1 pada pertandingan ini.
Namun, faktanya adalah, saat dia meninggalkan lapangan setelah ditarik keluar untuk digantikan pemain lain, Baggio mengambil syal yang dilemparkan fans Fiorentina. Baggio lantas berujar hatinya ungu.
Beberapa hari setelah insiden itu, dilaporkan ada sekitar 300 fans Juventus mendatangi latihan tim, menyatakan penolakan atas pembelian Baggio.
Sumber: ESPN
Disadur dari Bola.com (Alfi Yuda / Aning Jati)