Jakarta - Team Principal Petronas Yamaha Razlan Razali membuka tangan untuk menampung Valentino Rossi di MotoGP 2021. Namun, ia belum melakukan komunikasi dengan pembalap asal Italia itu.
"Saya terus melihat telepon saya setiap hari dan sejauh ini saya belum melihat apa-apa. Saya harap setidaknya Valentino memberikan pesan melalui WhatsApp," ucap Razali dengan nada bercanda saat diwawancara Crash.
"Sejauh ini belum ada negosiasi. Jadi kami akan tetap terbuka buatnya. Kami ingin mengetahui apa yang ia inginkan," tambahnya.
Advertisement
Razali pun menegaskan jika Valentino Rossi bersedia gabung timnya, itu merupakan sesuatu yang tim inginkan. Menurutnya mana mungkin Petronas Yamaha menolak seorang juara dunia sembilan kali.
"Tapi sebelumnya kami sangat ingin mengetahui seperti apa kesepakatannya," Razali menegaskan.
Ya, Razali memang butuh jawaban dari beragam pertanyaan yang muncul jika Valentino Rossi gabung timnya. Mengutip dari Crash.net, setidaknya ada 4 pertanyaan dari operasi perpindahan pembalap ini.
Kontrak dan Kru Tim?
1. Kontrak hanya satu tahun atau dua tahun?
Pada umumnya, kontrak pembalap MotoGP berdurasi dua tahun. Masalahnya untuk kasus Valentino Rossi, usianya sudah tidak muda lagi. Tahun ini saja ia berusia 41 tahun.
Jika ia terikat kontrak bersama Petronas Yamaha selama dua musim, maka ia di tim sampai MotoGP 2022 atau saat usianya 43 tahun. Mungkinkan kah? Banyak yang meyakini opsi paling mungkin, Rossi hanya punya kontrak 1 tahun.
2. Apakah Rossi membawa kru tim ke Petronas Yamaha?
Pertanyaan menarik. Mengingat mayoritas kru tim Rossi di tim pabrikan Monster Yamaha berstatus sangat setia dengan sang pembalap. Beberapa bahkan sudah gabung sejak Rossi naik ke kelas tertinggi tahun 2000.
Jika Rossi membawa rombongan ke Petronas Yamaha, maka Fabio Quatararo bisa semringah. Karena sebaliknya, Quartararo bisa mengajak serta kru tim yang bekerja sama dengannya di Petronas Yamaha.
Advertisement
Pensiun dan Acara Sponsor?
3. Apakah kru tim Rossi juga pensiun jika sang pembalap mengakhiri karier di MotoGP?
Pertanyaan yang berkaitan dengan pertanyaan kedua. Ya, jika Rossi memboyong kru tim ke Petronas Yamaha kemudian pensiun, apakah langkah tersebut bakal diikuti kru timnya.
Jika itu yang terjadi, maka Petronas Yamaha bakal kehilangan banyak sumber daya manusia, utamana yang memiliki pengalaman. Hal ini tentu tidak diinginkan Razlan Razali.
4. Bagaimana dengan acara Sponsor?
Kehadiran Rossi di Petronas Yamaha tentu akan dimanfaatkan betul oleh tim untuk 'menjual' nama sang pembalap. Karena dari sudut pandang marketing, nama Rossi masih sangat laku.
Masalahnya apakah Rossi bersedia mengikuti semua acara sponsor yang digelar tim. Kemungkinan besar bakal ada perjanjian antara sang pembalap dan tim mengenai jumlah acara sponsor yang wajib diikuti.
Â
Sumber: Crash.net
Disadur dari: Bola.com (Penulis: Hendry Wibowo/Editor: Hendry Wibowo, published 30/4/2020)