Sukses

Bantu Tenaga Medis Perangi Virus Corona Covid-19 dengan Membuat APD

Pemakaian APD yang baik jadi penghalang terhadap infeksi yang dihasilkan oleh virus dan bakteri.

Liputan6.com, Jakarta- - Alat pelindung diri atau lebih dikenal dengan APD sangat dibutuhkan tenaga medis dalam menghadapi virus corona Covid-19 yang mewabah di lebih dari 200 negara saat ini. Tidak sembarangan APD yang bisa dipakai oleh tenaga medis. Ada tingkatan penggunaan yang harus disesuaikan dengan tempat layanan kesehatan, provesi, dan aktivitas tenaga medis.

APD dirancang untuk jadi penghalang terhadap penetrasi zat partikel bebas, cair, atau udara dan melindungi penggunanya terhadap penyebaran infeksi. Pemakaian APD yang baik jadi penghalang terhadap infeksi yang dihasilkan oleh virus dan bakteri.

Berangkat dari begitu penting dan vitalnua Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga medis di rumah sakit di seluruh Indonesia, banyak kalangan tergerak menyalurkan bantuan. Ada juga yang turun tangan membuat APD untuk tenaga medis. 

Tak cuma orang dewasa, siswa SMK juga banyak yang terketuk hatinya untuk memberikan donasi APD. Siswa SMKN 3 dan SMKN 1 Kudus berinisiatif dan mendapat bimbingan guru untuk memproduksi APD. Siswa jurusan Tata Busana di kedua sekolah tersebut berpartisipasi dan mempraktekkan langsung pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki untuk membuat pola APD.

Proses produksi tetap menjaga kualitas material dan pola APD yang sesuai dengan standar rumah sakit. Produksi APD dilakukan oleh siswa-siswi dengan kondisi tubuh yang fit dan sehat. Prosedur dan anjuran menjaga kesehatan selama pandemi virus corona Covid-19 juga tetap diberlakukan. Siswa mengenakan masker higienis, menjaga kebersihan, dan menerapkan physical distancing demi keamanan bersama ketika memproduksi APD di lingkungan sekolah. Mereka berhasil memproduksi 400 set APD hanya dalam kurun waktu kurang dari satu bulan. 

2 dari 3 halaman

Hand Sanitizer

Permasalahan lain yang timbul berkaitan dengan pandemi virus corona Covid-19 adalah kelangkaan cairan antiseptic pencuci tangan (hand sanitizer) di pasaran. Hal tersebut juga menjadi dasar gerakan pemecahan masalah yang dilakukan oleh siswa di SMK Duta Karya Kudus. Sekolah vokasi yang berfokus pada kimia industri ini membuat hand sanitizer yang dibagikan kepada masyarakat secara cuma-cuma.

Produksi hand sanitizer dilakukan oleh siswa yang dilengkapi dengan standar laboratorium kimia industri. Mereka berhasil memproduksi 1500 botol hand sanitizer yang siap beredar memenuhi kebutuhan masyarakat luas.

Pada 4 Mei 2020, ketiga kepala sekolah SMK tersebut, yaitu Drs. Saiful Hadi, M.Pd (Kepala Sekolah SMKN 1 Kudus), Budi Susanto, M.Pd (Kepala Sekolah SMKN 3 Kudus), serta Muhammad Thoat, M.Kes (Kepala Sekolah SMK Duta Karya Kudus), menyumbangkan hasil produksi APD dan hand sanitizer tersebut kepada Dr. Achmad Syaifudin, M. Kes, perwakilan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) di kantor IDI Kabupaten Kudus. Bantuan tersebut kemudian didistribusikan kepada rumah sakit dan masyarakat yang membutuhkan. Produksi akan tetap dilanjutkan dengan target 1000 set APD selesai pada akhir Mei 2020. 

3 dari 3 halaman

Partisipasi Aktif

Program Associate Bakti Pendidikan Djarum Foundation Galuh Paskamagma menyampaikan bahwa partisipasi aktif dalam penanggulangan Covid-19 menjadi bukti bahwa siswa SMK tidak hanya siap terjun ke lapangan berbekal keterampilan yang dimiliki. Namun menjadi kontribusi kaum muda untuk memecahkan permasalahan yang terjadi, dalam hal ini membantu Indonesia berperang melawan Covid-19.

“Dengan kejadian luar biasa selama pandemi, siswa SMK sanggup menjadi problem solver dalam mengatasi kelangkaan APD dan hand sanitizer di lingkungan di sekitarnya. Mereka melakukan aksi nyata sebagai hasil pembelajaran mereka dengan pendampingan dan pembinaan yang tepat di lingkup pendidikan mereka,” ujar Galuh Paskamagma.

Lebih lanjut, Galuh juga menambahkan bahwa aksi ketiga SMK binaan Djarum Foundation ini dapat menginspirasi SMK di seluruh daerah untuk bersama-sama ikut bergerak meningkatkan makna pendidikan, makna belajar dan nilai kemanusiaan melawan pandemi Covid-19.