Sukses

Starting XI Wonderkid Shopee Liga 1, Lulusan Timnas Indonesia U-19 Mendominasi

Berikut susunan pemain wonderkid di Shopee Liga 1 musim ini, yang didominasi lulusan Timnas Indonesia U-19.

Jakarta - Kompetisi Shopee Liga 1 2020 makin bervariasi. Para pemain muda mulai bermunculan. Sejumlah klub berani memercayai wajah yang masih hijau.

Umumnya, para pemain muda yang berpotensi besar untuk menjadi bintang itu disebut wonderkid. Di Shopee Liga 1, darah-darah segar berlomba-lomba memenuhi ekspektasi dari predikat tersebut.

Tren sepak bola modern yang mulai memberikan tempat kepada pemain muda turut populer di Indonesia. Terobosan PSSI yang memulai berbagai kompetisi usia dini, antara lain Elite Pro Academy (EPA) Liga 1 U-16, U-18, dan U-20 mampu membuka jalan bocah bau kencur untuk berkembang.

Tidak semua pemain muda berkualitas masih pantas menyandang status wonderkid. Para pemain pilar di Timnas Indonesia dan U-23, misalnya. Kebanyakan dari mereka telah menikmati status sebagai pemain bintang.

Berikut susunan pemain wonderkid yang mentas di Shopee Liga 1 dalam formasi 4-1-4-1. Sebagian pemain berasal dari Timnas Indonesia U-19. Dari Timnas U-23 pun ada, tapi tidak mendominasi.

2 dari 5 halaman

Kiper dan Lini Belakang

Kiper Borneo FC, Gianluca Pandeynuwu dipilih sebagai pemain muda yang menjanjikan. Penjaga gawang berusia 22 tahun ini langsung diplot sebagai starter Borneo sepeninggal Nadeo Argawinata yang hengkang ke Bali United pada awal musim.

Pandeynuwu mulai dipromosikan ke skuat utama Borneo FC pada 2018. Sejak musim lalu, ia telah dipercaya untuk melapis Nadeo yang sering dipanggil Timnas Indonesia U-22. Dua musim terakhir, dia mencatatkan 17 penampilan dan kebobolan 21 gol.

Di depan Pandeynuwu, berdiri dua pemain Timnas Indonesia U-19, Alfeandra Dewangga dan Rizky Ridho. Pada musim ini, keduanya mulai mendapatkan tempat di PSIS Semarang dan Persebaya Surabaya.

Dewangga dan Rizky Ridho digadang-gadang sebaga palang pintu masa depan Timnas Indonesia. Di usia yang masih belia, sama-sama 18 tahun, keduanya telah menikmati status sebagai pemain tim senior.

Di Shopee Liga 1, Dewangga telah dua kali memperkuat PSIS. Sedangkan Rizky Ridho, sekali membela Persebaya. 

Dewangga dan Rizky Ridho diapit oleh Koko Ari Araya dan David Rumakiek di posisi bek sayap.

Koko Ari, bek sayap kanan berusia 20 tahun, menembus skuat utama Persebaya sejak musim lalu. Terbaru, pemain yang telah mengemas dua laga musim ini mendapatkan panggilan dari pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong untuk pemusatan latihan pada Februari lalu.

Adapun, David Rumakiek merupakan pemain utama Persipura di pos bek sayap kiri. Dia berhasil promosi ke tim senior pada 2017.

Rumakiek adalah penerus dari talenta Papua untuk posisi bek sayap kiri setelah eranya Ortizan Solossa, Erol FX Iba, dan Ruben Sanadi. Dia juga pernah dipanggil oleh Timnas Indonesia U-19 dan U-22.

3 dari 5 halaman

Lini Tengah

Banyak pemain muda potensial yang berposisi sebagai gelandang bertahan. Namun, Adrianus Dwiki yang paling menyita perhatian.

Sebagai gelandang bertahan, karakteristik Dwiki beda dibanding pemain lainnya. Pemain berusia 20 tahun cenderung gemar berlama-lama dengan bola, bukan perebut. Dalam beberapa kesempatan beraksi dengan Persija Jakarta pada turnamen pramusim, terlihat bahwa kualitasnya di atas rata-rata pemain seumurannya.

Empat pemain yang mendukung lini depan diisi oleh Muhammad Sihran, Hambali Tolib, Todd Rivaldo Ferre, dan Rizky Eka.

Muhammad Sihran dan Rizky Eka mulai mencuri atensi pada musim lalu bersama Borneo FC dan PSM Makassar pada musim lalu. Sebagai winger, keduanya cepat dan lihai dalam menggiring bola.

Usia keduanya pun masih sangat muda, 20 tahun. Diyakini dalam beberapa tahun ke depan, Sihran dan Rizky Eka akan menjadi andalan di timnya masing-masing.

Hambali dan Todd Ferre berperan sebagai dua gelandang serang. Nama pertama berhasil mencetak sensasi ketika diundang seleksi oleh klub Kroasia, Lokomotiva Zagreb pada musim lalu.

Gagal mengadu peruntungan di Eropa, Hambali kembali ke Indonesia dengan bergabung bersama Persebaya. Di klub berjulukan Bajul Ijo ini, pemain berusia 19 tahun tersebut dapat banyak belajar dari satu di antara gelandang serang terbaik di Shopee Liga 1, Makan Konate.

Berpostur mungil, Hambali punya kelebihan dalam kelincahan. Sampai-sampai, dia mendapatkan julukan sebagai Lionel Messi-nya Persela Lamongan pada tahun lalu.

Rekan duetnya di lini tengah, Todd Ferre, adalah mutiara menjanjikan Persipura dan sepak bola Indonesia. Pada usianya yang masih 21 tahun, Todd Ferre telah mengoleksi berbagai gelar individu.

Dia adalah pemain muda terbaik Liga 1 2019 dan pemain muda terbaik 2019 versi Indonesia Soccer Awards (ISC). Todd Ferre juga pernah merasakan seragam Timnas Indonesia U-19 dan U-22.

4 dari 5 halaman

Lini Depan

Satu posisi di lini serang diisi oleh penyerang Persik Kediri, Septian Bagaskara. Pemain berusia 22 tahun ini pernah menyabet gelar top scorer di Liga 3 2018 dengan 21 gol.

Septian juga beberapa kali dipanggil Timnas Indonesia U-22, namun urung unjuk kemampuan karena kerap dilanda cedera.

Untungnya, Septian masih bertahan di Persik. Di tengah dominasi penyerang asing, bomber muda seperti dirinya tetap menjadi andalan. Di Shopee Liga 1, Septian telah mengemas dua penampilan.

5 dari 5 halaman

Starting XI Wonderkid Shopee Liga 1

Wonderkid XI Shopee Liga 1 (4-1-4-1): Gianluca Pandeynuwu; Koko Ari Araya, Alfeandra Dewangga, Rizky Ridho, David Rumakiek; Adrianus Dwiki; Rizky Eka, Hambali Tolib, Todd Ferre, Muhammad Sihran; Septian Bagaskara

Cadangan: Hilman Syah; Edo Febriansyah, Malik Risaldi, Beckham Putra Nugraha, Yakob Sakuri, Irfan Jauhari

Disadur dari Bola.com (Penulis Muhammad Adiyaksa / Editor Wiwig Prayugi, Published 2/5/2020)

Live dan Produksi VOD