Sukses

Rekam Jejak Pesepak Bola Terbaik Korea dan Jepang di Indonesia dalam 1 Dekade Terakhir

Pesepak bola asal Korea Selatan dan Jepang selalu mewarnai sepak bola Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.

Jakarta - Pesepak bola asal Korea Selatan dan Jepang memiliki peran penting di Indonesia. Sudah sejak lama kompetisi elite Indonesia itu menjadi destinasi favorit pemain-pemain asal Asia Timur itu.

Pesepak bola Korea Selatan dan Jepang biasanya dikenal memiliki kecepatan dan disiplin. Mayoritas pemain Korea Selatan dan Jepang yang pernah merumput di Indonesia berperan sebagai gelandang serang atau bertahan.

Namun, jumlah pemain Jepang dan Korea Selatan sedang menurun drastis di Shopee Liga 1 2020. Tercatat, hanya tiga pemain yang bermain di kasta tertinggi Indonesia itu.

Klub Shopee Liga 1 2020 yang masih menggunakan jasa pemain Jepang dan Korea Selatan adalah Arema FC, Bhayangkara FC, dan Persipura Jayapura.

Arema FC menggunakan jasa Oh In-kyun (Korea Selatan), Bhayangkara FC merekrut Lee Won-jae (Korea Selatan), dan Persipura Jayapura mendatangkan Takuya Matsunaga (Jepang).

Jumlah tersebut menjadi yang terendah di era Liga 1. Padahal pada 2017, tercatat sebanyak 12 pemain asal Korea Selatan dan Jepang yang tersebar di klub-klub elite Indonesia.

Pada 2018, terjadi penurunan signifikan menjadi menyisakan enam pemain saja. Semusim berselang ada kenaikan menjadi tujuh pesepak bola asal Korea Selatan dan Jepang yang bermain di Indonesia, namun pada 2020 kembali menurun tajam.

Lantas, siapakah sosok yang layak disebut pemain Asia Timur terbaik?

2 dari 6 halaman

Yoo Hyun-koo

Yoo Hyun-koo pertama kali datang ke Indonesia pada 2010 dengan bergabung bersama Semen Padang. Selama enam tahun, pemain asal Korea Selatan itu menjadi pemain utama di klub berjulukan Kabau Sirah.

Pemain kelahiran Daegu, Korea Selatan, 25 Januari 1983 itu berhasil mencatatkan 60 penampilan sampai 2016. Yoo Hyun-koo berhasil mengantarkan Semen Padang meraih gelar Liga Primer Indonesia 2011-2012.

Yoo Hyun-koo kemudian bergabung bersama Sriwijaya FC. Yoo Hyun-koo berhasil tampil sebanyak 91 kali dan mengisi lini tengah Sriwijaya FC. Pada 2019, Yoo Hyun-koo bergabung dengan Kalteng Putra.

Namun, pemain berusia 37 tahun itu hanya mendapatkan 11 penampilan. Pada 2019, Yoo Hyun-koo sempat kembali ke Semen Padang, akan tetapi gagal membantu klub tersebut bertahan di Liga 1.

3 dari 6 halaman

Oh In-kyun

Oh In-kyun sudah bermain di Indonesia sejak 2010. Ketika itu, PS Bengkulu menjadi klub pertama Oh In-kyun di Indonesia.

Oh In-kyun kemudian melanjutkan petualangan ke PSMS Medan pada 2011. Kemudian, Oh In-kyun sempat membela Persela Lamongan (2012-2014), Gresik United (2016), Mitra Kukar (2017), Persib Bandung (2018), Persipura Jayapura (2019), dan hingga kini membela Arema FC.

Sebagai gelandang, Oh In-kyun selalu mendapatkan peran penting di klubnya. Namun, sampai saat ini belum ada gelar yang mampu dipersembahkan pemain berusia 35 tahun tersebut.

4 dari 6 halaman

Shohei Matsunaga

Persib Bandung menjadi klub pertama Shohei Matsunaga di Indonesia. Pemain asal Jepang itu bergabung pada 2011.

Namun, karier Shohei Matsunaga tak berlangsung lama di Persib. Pemain kelahiran Mishima, Shizuoka, hanya bermain sebanyak 13 kali dan mencetak tiga gol.

Shohei Matsunaga kemudian melanjutkan petualangannya ke Persiba Balikpapan (2011, 2016), Gresik United (2012), kemudian kembali ke Persib Bandung pada 2016.

Setelah itu, Shohei Matsunaga semakin tenar dan bergabung dengan Persela Lamongan (2018), PSMS Medan (2018), dan terakhir di PSIS Semarang (2019). Meskipun bermain sebagai gelandang serang, Shohei Matsunaga juga bisa diandalkan mencetak gol.

Sepanjang berkarier di Indonesia, Shohei Matsunaga sukses mencatatkan 53 gol. Akan tetapi, Shohei Matsunaga belum beruntung karena tak pernah mempersembahkan gelar.

5 dari 6 halaman

Lee Yoo-joon

Lee Yoo-joon sudah bermain di Indonesia sejak 2016. Bhayangkara FC adalah klub pertama dan satu-satunya yang sampai saat ini dibela Lee Yoo-joon.

Musim terbaik Lee Yoo-joon bersama Bhayangkara FC terjadi pada 2017. Ketika itu, Lee Yoo-joon mempunya peran penting membantu Bhayangkara FC menjuarai Liga 1 2017.

Sejauh ini, Lee Yoo-joon sudah tampil sebanyak 107 kali dan mencetak enam gol. Lee Yoo-joon juga sedang dalam proses meraih status Warga Negara Indonesia (WNI). Hal itu dilakukannya karena rasa cinta yang besar terhadap Indonesia.

Musim ini, Lee Yoo-joon belum sekalipun bermain untuk Bhayangkara FC. Pemain 30 tahun itu tak bisa bermain karena Bhayangkara FC sudah mendaftarkan 4 pemain asing sehingga menunggu proses WNI Lee Yoo-joon rampung.

6 dari 6 halaman

Yoo Jae-hoon

Yoo Jae-hoon bisa disebut sebagai pemain Asia Timur yang paling sukses di Indonesia. Indikatornya adalah torehan dua gelar liga yang berhasil dipersembahkan Yoo Jae-hoon bersama Persipura Jayapura pada 2010-2011 dan 2013.

Pemain kelahiran Ulsan, Korea Selatan, 7 Juli 2084 itu bergabung dengan Persipura pada 2010. Selama empat tahun menjadi kiper Persipura, Yoo Jae-hoon berhasil tampil sebanyak 110 kali. Yoo Jae-hoon juga sempat mendapatkan penghargaan kiper terbaik Liga Super Indonesia 2013.

Pada 2015, Yoo Jae-hoon sempat hengkang dan bergabung dengan Bali United. Namun, kiper Korea Selatan itu akhirnya kembali ke Persipura pada 2016 sampai 2018 dan tampil sebanyak 54 kali.

Yoo Jae-hoon kemudian hengkang ke Barito Putera pada 2018 dan bergabung dengan Barito Putera pada 2019. Yoo Jae-hoon kini bertugas sebagai asisten pelatih Shin Tae-yong di Timnas Indonesia.

Disadur dari Bola.com (Penulis Zulfirdaus Harahap / Editor Wiwig Prayugi, Published 2/5/2020)