Liputan6.com, Jakarta Pustaka Bergerak bersama program 10 Rumah Aman menyesuaikan cara edukasi kepada masyarakat di tengah pandemi corona covid-19. Tak ada lagi aktivitas melapak bersama warga dan bagi buku, tapi kini giat memberi edukasi soal Covid-19.
Ada banyak aktivitas warga yang terpaksa dihentikan karena terkena dampak negatif pandemi Covid-19. Meski demikian, mereka menggantinya dengan beragam kegiatan positif.
Menjadi partner bagi program 10 Rumah Aman, Pustaka Bergerak terus melayani masyarakat dengan cara berbeda. Mereka bergerak memakai Masker, Sarung Tangan, dan Thermoscan atau Thermo Gun sebagai medianya.
Advertisement
"Terkait Corona Covid-19, ada banyak penyesuaian kegiatan. Secara perinsip, Covid-19 ini tidak menyurutkan langkah kami. Aktivitas kawan-kawan Pustaka Bergerak di seluruh pelosok negeri tetap berjalan. Kami kini fokus kepada aksi penanganan Covid-19 bersama 10 Rumah Aman. Kegiatan baca tulis pada ruang terbuka dihentikan sementara waktu," kata Founder Pustaka Bergerak Nirwan Ahmada Arsuka seperti rilis yang diterima media.
"Memutus mata rantai Covid-19, kami aktif mengukur suhu tubuh warga. Ada juga distribusi Masker dan Sarung Sarang kepada warga. Peralatan tersebut merupakan donasi dari Yayasan 10 Rumah Aman. Disamping itu, kami juga terus menyampaikan berbagai informasi menyangkut protokol kesehatan dan regulasi penanganan Covid-19. Semua dilakukan dengan bergotong royong."
Beragam paket bantuan sebelumnya memang dialirkan oleh Yayasan 10 Rumah Aman melalui program 10 Rumah Aman. Program tersebut diterapkan pada lingkungan terkecil Rukun Tetangga (RT).
Warga diajak memastikan sekitarnya zona hijau Corona Covid-19 hingga berjarak 10 rumah persegi dari kediamannya. Dilakukan berantai, status ini akan meluas dari level RT hingga strata wilayah besar di atasnya.
"Bersinergi juga dengan stakeholder di daerah, program 10 Rumah Aman ini dijalankan secara serius. Hasilnya sangat positif. Jiwa gotong royong dan kebersamaan warga muncul. Di situ juga ada aksi sosial yang digalang sesama warga dan diakomodir kawan-kawan yang juga aktivis Dasa Wisma. Beragam aksi riil lain juga kami lakukan, seperti membuat Masker dan Hand Sanitizer," ujar Nirwan.
Â
Ragam Kegiatan
Meski aktif memutus mata rantai pandemi Covid-19, Pustaka Bergerak tetap memiliki aktivitas kreatif #DiRumahSaja. Mereka tetap membenahi koleksi buku dan raknya.
Member Pustaka Bergerak di daerah juga membuat beragam catatan. Beberapa aktif membuat komik untuk menambah inspirasi bagi para pembacanya. Sebab, mereka juga memiliki konten khusus berupa Pesta Komik.
"Dengan caranya masing-masing, kawan-kawan di seluruh pelosok Indonesia aktif merespon Covid-19. Secara bergotong royong pula, mereka ini ikut meringankan beban pemerintah dan tenaga medis. Lebih dari itu, mereka tetap fokus terhadap tanggung jawab internalnya di Pustaka Bergerak. Kami pasti akan bergerak lagi kalau pandemi Covid-19 sudah berakhir," ujarnya.
Â
Advertisement
Anggota
Â
Terus menginspirasi Indonesia, Pustaka Bergerak memiliki 3.000 member di 34 provinsi. Komposisi member paling banyak berada di Jawa, adapun slot besar juga dimiliki Sulawesi Selatan dan Barat.
Saat ini angka pertumbuhan Pustaka Bergerak dimiliki Nusa Tenggara Timur dan Papua. Koleksi bukunya sangat banyak dan beragam. Sebagai gambaran, Nusa Pustaka Mandar memiliki koleksi buku sekitar 10 Ribu.
"Kreativitas tinggi dan tetap produktif memang jadi ciri Pustaka Bergerak. Inovasi harus dilakukan oleh warga agar terus mendatangkan banyak manfaat di tengah pandemi Covid-19 ini. Kami apresiasi atas beragam cara yang mereka lakukan dalam penanganan Covid-19 dan lainnya. Sinergi seperti ini harus terus dipertahankan, meski Covid-19 sudah selesai," ujar Kepala Staf Presiden Moeldoko.