Sukses

Ajak Rekan Salaman saat Pandemi Covid-19, Eks Pemain Chelsea Dilarang Ikut Latihan

Hertha Berlin menilai Salomon Kalou telah mengabaikan social distancing di tengah pandemi Covid-19.

Liputan6.com, Jakarta Pemain Hertha Berlin, Salomon Kalou, dilarang mengikuti sesi latihan bersama tim gara-gara melanggar protokol kesehatan klub di tengah pandemi virus Corona Covid-19. Hukuman ini dijatuhkan setelah mantan pemain Chelsea tersebut menyiarkan langsung kondisi kamar ganti melalui Instagram.

Dalam video itu terlihat Kalou mengabaikan aturan social distancing dengan menyalami satu per satu pemain dan oficial Hertha Berlin. Dia juga mengritik pemotongan gaji yang dilakukan klub dan terkesan menganggap remeh pandemi virus Corona Covid-19 yang telah menelan korban ratusan ribu jiwa.

"Dengan videonya itu, Salomon Kalou memberi kesan bahwa para pemain Hertha Berlin tidak mengikuti aturan social distancing dan panduan kebersihan secara serius. Kami ingin mengklarifikasi, tindakan ini tidak mewakili seluruh pemain tapi hanya individu," Hertha Berlin seperti dilansir Marca.

"Faktanya bahwa pemain lain tidak tertarik melakukan pelanggaran ini dan sebaliknya membalas jabat tangan dengan sapaan semakin memperjelas bahwa aturan social distancing harus ditegakkan dengan intensitas yang bahkan lebih besar," klub Hertha Berlin menambahkan dalam pernyataannya.

Klub yang pernah ditangani Jurgen Klinsman itu juga menegaskan, Kalou telah melanggar aturan internal klub dengan merekam suasana kamar ganti pemain. Video tersebut juga dianggap tidak sopan dalam kondisi seperti saat ini dan sama sekali tidak merefleksikan kode etik Hertha Berlin.

 

2 dari 3 halaman

Kalou Minta Maaf

Sadar tingkahnya membuat klub marah, Kalou segera meminta maaf.

"Saya minta maaf jika saya terkesan tidak serius menghadapi virus corona Covid-19. Saya ingin minta maaf untuk itu," ujarnya.

 

3 dari 3 halaman

Hasil Tes Negatif

Kalou menambahkan, dia justru serius dengan pandemi Covid-19 yang tengah melanda dunia saat ini. 

"Saya sangat khawatir tentang orang-orang di Afrika sebab sistem kesehatan di sana tidak sebaik di Jerman. Saya tidak benar-benar berpikir seperti itu dan sangat senang bahwa hasil tes saya negatif."

"Saya benar-benar ingin meminta maaf kepada semua yang ikut muncul di video itu, yang tidak sadar saya menyiarkannya secara langsung dan tidak sadar terbawa dalam situasi seperti ini," ujarnya.

Â