Manchester - Robin van Persie membuat kejutan saat pindah dari Arsenal ke MU tahun 2012. Tentu keputusan itu membuat fans The Gunners kecewa berat.
Langkah van Persie itu memicu kekagetan fans Arsenal karena dua alasan besar. Pertama, Van Persie sudah sembilan tahun memperkuat The Gunners. Yang kedua, saat itu ia berstatus kapten Arsenal, serta menjadi mesin gol klub asal London Utara itu.Â
Namun, kejutan yang lebih besar adalah pelabuhan baru yang dipilih Van Persie. Ia memilih hijrah ke MU, klub yang kala itu menjadi rival utama Arsenal. Kepindahan pria asal Belanda itu tidak berjalan dengan skema yang baik.
Advertisement
Robin van Persie sebenarnya ingin bertahan. Namun, dia mengusulkan tujuh poin agar Arsenal kembali bersaing untuk gelar juara. Akan tetapi, semua usul Robin van Persie ditolak Ivan Gazidis.
Hubungan mereka kemudian memburuk. Ivan Gazidis tidak memberi tawaran kontrak baru untuk Robin van Persie. Yang terjadi setelah itu, MU datang dan membawa van Persie ke Old Trafford.
Â
Faktor Sir Alex Ferguson
Manchester United harus membayar 30 juta euro untuk membajak van Persie dari Arsenal. Ketika itu, Robin van Persie menjelang usia 29 tahun. Tetapi, Sir Alex Ferguson begitu yakin dengan keputusan yang diambil.
Robin van Persie menuturkan Ferguson adalah alasan utamanya menerima pinangan Setan Merah. Sejak lama eks pemain Feyenoord tersebut kagum pada sosok Ferguson dan ingin bekerja dengannya.
"Ferguson menjadi pembeda pada keputusan saya untuk memilih pindah ke Manchester United, semua karena cara dia melatih," ucap Robin van Persie dalam sesi wawancara dengan Metro.Â
"Saya banyak mendegar cerita tentang Ferguson, terutama dari pemain yang ada di Manchester United. Saya sangat ingin menjadi juara," tambah andalan timnas Belanda tersebut.
Â
Advertisement
Faktor Peluang Juara Premier League
Sembilan musim di Arsenal, Robin van Persie tak pernah merasakan gelar juara Premier League. Faktor inilah yang membuatnya pindah ke Manchester United. Pada musim pertama, Robin van Persie langsung meraih trofi Premier League.
"Ketika saya melihat tim dengan Ryan Giggs, Michael Carrick, Paul Scholes, Nemanja Vidic, dan Rio Ferdinand mereka semua adalah pemenang, mereka memenangkan semua trofi," kata Robin van Persie.
"Saya merasa 'ah, saya ingin menjadi bagian dari mereka'. Saya berada dalam periode kehidupan saya di mana saya merasa seperti seorang juara tetapi saya tidak meraih gelar juara. Saya harus pergi ke tim yang tahu bagaimana cara menjadi juara," kata Robin van Persie.
Sumber: Mirror
Disadur dari: Bola.net (Penulis Asad Arifin, published: 14/5/2020)