Manchester - Manchester United (MU) dikabarkan telah mengidentifikasi Rabbi Matondo. pemain sayap Schalke 04 itu jadi target cadangan jika gagal menggaet Jadon Sancho.
Jadon Sancho memang masih menjadi pilihan pertama MU pada musim panas ini. Namun, harga yang cukup tinggi, yakni 100 juta pounds, membuat tim Setan Merah maju mundur.
Baca Juga
Borussia Dortmund juga kemungkinan tidak akan menjual di bawah angka tersebut walau klub tengah mengalami masa krisis akibat pandemi virus corona.
Advertisement
Menurut laporan Manchester Evening News, pasukan Ole Gunnar Solskjaer telah mempertimbangkan opsi lain jika mereka gagal mendaratkan Sancho.
Seperti Sancho, pemain berusia 19 tahun ini adalah produk akademi Manchester City dan merantau ke Bundesliga untuk mencari peluang bermain di tim utama.
Berikut ini tiga alasan Rabbi Matondo cocok untuk MU.
3 Alasan
1. Sesuai dengan keinginan klubÂ
Rabbi Matondo, yang telah tampil 14 kali untuk Schalke musim ini, cocok dengan profil pemain muda yang diinginkan Manchester United. Ia merupakan pemain binaan klub Inggris (Cardiff dan Mancheser City), lalu mencari pengalaman bertanding di luar Inggris, seperti yang dilakukan Jadon Sancho.
2. Murah meriah
Walau tak secemerlang Sancho, Matondo juga dianggap masuk akal bagi Manchester United bila mempertimbangkan penghematan. Manchester United bisa menjadikannya pilihan berisiko rendah karena biaya yang tidak mahal. Menurut Transfermarkt, nilai pasar Matondo sekitar 9 juta pounds (Rp 163 miliar).
3. Multiposisi
Di Schalke, Matondo mendapat peran di tiga posisi, yakni penyerang sayap kanan dan kiri, juga sebagai penyerang tengah. Ia lebih suka menggunakan kaki kanannya, tetapi akan memaksimalkan kaki kirinya saat diminta untuk melakukannya.
Advertisement
Data dan Fakta Rabbi Matondo
Lahir: Liverpool, 9 Septemper 2000
Tinggi badan: 175 cm
Kewarganegaraan: Wales
Posisi terkuat: Sayap kanan
Caps timnas Wales: 3
Â
Statistik di Bundesliga 2019-2020
Tampil: 12
Gol: 1
Â
Sumber: Manchester Evening News, Transfermarkt
Disadur dari Bola.com (Penulis / Editor Wiwig Prayugi, Published 15/5/2020)