Liputan6.com, London - Unai Emery, belum lama ini, mengungkap pengalamannya saat masih menjabat manajer Arsenal. Pelatih asal Spanyol itu, sempat menceritakan kesedihannya karena jabatannya sebagai bos Gunners cepat berubah dengan buruk.
Selain itu, poin pembicaraan utama dari masa jabatan jadi manajer di Liga Inggris adalah soal hubungannya dengan Mesut Ozil. Dipuji sebagai salah satu pemain terbaik di liga tersebut, situasi Ozil di Arsenal cukup tak menentu saat ditanganinya.
Liga Inggris memang liga paling kompetitif dalam sepakbola dunia. Dan, menurut Emery, Ozil tidak berusaha cukup keras untuk menjadi pemain terbaik yang dia bisa.
Advertisement
"Saya banyak berbicara dengan Ozil. Ia juga harus kritis terhadap diri sendiri, menganalisis sikap dan komitmennya," kata Emery.
"Saya berusaha sekuat tenaga untuk membantu Ozil. Sepanjang karier saya, para pemain berbakat telah mencapai level terbaik mereka bersama saya. Saya selalu positif, ingin dia bermain, ikut terlibat," ujar eks pelatih Arsenal tersebut.
Tak Didukung Pemain
Emery melanjutkan bahwa pemain internasional Jerman itu sempat akan dijadikan kapten tim. Tapi para pemain Arsenal tidak mendukungnya.
“Di pra-musim saya katakan padanya saya ingin membantu memulihkan Özil terbaik. Saya ingin tingkat partisipasi dan komitmen yang tinggi di ruang ganti. Saya menghormatinya dan berpikir dia bisa membantu. Dia bisa menjadi kapten tetapi ruang ganti tidak menginginkannya. "
"Bukan itu yang aku putuskan; itu yang diputuskan para pemain. Kapten adalah orang yang harus terus membela klub, pelatih, rekan satu tim."
Advertisement
Tak Bisa Diandalkan
Emery juga mengklaim bahwa kebugaran Ozil juga merupakan masalah yang signifikan. Dalam urusan ini Ozil tidak cukup dapat diandalkan.
“Terkadang mereka lebih baik, kadang lebih buruk, seperti semua pemain. Terkadang dia tidak tersedia karena dia sakit atau lututnya sakit," katanya.