Jakarta - Timnas Indonesia kerap mengandalkan pemain muda saat mengikuti Piala AFF. Kebijakan itu mendorong muncilnya bocah ajaib pada turnamen dua tahunan tersebut.
Piala AFF merupakan turnamen bergengsi di Asia Tenggara. Turnamen tersebut biasanya menjadi tolok ukur perkembangan sepak bola negara-negara ASEAN.
Baca Juga
Timnas Indonesia tercatat sudah 12 kali tampil di Piala AFF. Namun, Tim Merah Putih belum pernah meraih gelar meski sudah lima edisi tampil di final.
Advertisement
Keputusan memberi kesempatan kepada pemain muda tentu patut diapresiasi. Padahal, Timnas Indonesia memiliki tekanan untuk bisa mengakhiri puasa gelar.
Hampir setiap edisi Piala AFF ada pemain muda yang mendapatkan kesempatan bermain. Para bocah ajaib itu berhasil membuktikan kualitasnya di lapangan dan pada akhirnya menjelma menjadi pemain berkualitas di kemudian hari.
Bola.com mencatat ada lima pemain muda yang tampil mengesankan di Piala AFF. Berikut ini lima bocah ajaib yang pernah dimiliki dan membela Timnas Indonesia di Piala AFF.
Bambang Pamungkas (Piala AFF 2002)
Pelatih Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2002, Ivan Kolev, ketika itu memasukkan nama Bambang Pamungkas ke dalam tim. Pemain yang akrab disapa Bepe ketika bukan menjadi pemain termuda meski berusia 22 tahun.
Bepe sengaja dipanggil ke Timnas Indonesia untuk mempertajam lini depan. Ketika itu, Tim Merah Putih sudah memiliki Gendut Doni, Zaenal Arif, Budi Sudarsono, dan Jaenal Ichwan.
Bepe langsung menggebrak di turnamen tersebut dengan mencetak delapan gol. Sayangnya, Timnas Indonesia gagal meraih gelar karena kalah di final melalui drama adu penalti dengan skor 2-4 dari Thailand.
Meski demikian, Indonesia boleh berbangga karena Bambang Pamungkas berhasil meraih gelar top scorer di Piala AFF 2002. Ini menjadi turnamen pertama yang diikuti Bepe setelah pada 2000 tidak mendapatkan izin dari klubnya ketika itu, EHC Norad.
Advertisement
Boaz Solossa (Piala AFF 2004)
Piala AFF 2004 menandai kiprah Boza Solossa bersama Timnas Indonesia. Ketika itu, Boaz tampil sebagai pemain paling muda yakni berusia 18 tahun.
Penampilan mengesankan Boaz di Persipura menjadi alasan Peter Withe memanggilnya ke Timnas Indonesia. Boaz dipanggil untuk melengkapi ketajaman lini depan Tim Merah Putih yang sudah dihuni Saktiawan Sinaga, Elie Aiboy, Ilham Jaya Kesuma, dan Kurniawan Dwi Yulianto.
Boaz berhasil menjawab kepercayaan Peter Withe dengan torehan empat gol di Piala AFF 2004. Sayangnya, ketika itu Timnas Indonesia kembali gagal di final setelah menyerah dengan agregat 2-5 dari Singapura.
Oktovianus Maniani (Piala AFF 2010)
Pelatih Timnas Indonesia ketika itu, Alfred Riedl, memanggil Oktovianus Maniani untuk memperkuat tim Piala AFF 2010. Oktovianus Maniani merupakan pemain paling muda yakni berusia 20 tahun.
Oktovianus Maniani tampil mengesankan di lini tengah Timnas Indonesia. Okto berhasil mencetak satu gol ke gawang Laos pada babak penyisihan grup.
Namun, Timnas Indonesia gagal menjadi juara. Timnas Garuda menyerah dengan agregat 2-4 dari Malaysia di final yang berlangsung dalam dua leg pertandingan.
Advertisement
Andik Vermansah (Piala AFF 2012)
Tradisi pemanggilan pemain muda di Timnas Indonesia berlanjut pada Piala AFF 2012. Kali ini giliran Andik Vermansah yang dipanggil pelatih Nilmaizar untuk memperkuat Timnas Garuda.
Andik Vermansah ketika itu menjadi pemain termuda dengan usia 21 tahun. Kehadiran Andik Vermansah tentu menambah warna di lini tengah Timnas Indonesia.
Andik Vermansah berhasil mencetak satu gol dan memberikan kemenangan 1-0 atas Singapura. Namun, Timnas Indonesia ketika itu gagal lolos dari fase grup Piala AFF 2012.
Evan Dimas (Piala AFF 2016)
Evan Dimas dipanggil pelatih Alfred Riedls ke Timnas Indonesia untuk memperkuat tim Piala AFF 2016. Ketika itu, Evan Dimas menjadi pemain paling muda dengan usia 21 tahun.
Pemanggilan Evan Dimas tak terlepas dari penampilannya di Bhayangkara FC dan juga Timnas Indonesia kelompok umur. Ketika itu, Evan Dimas memang belum menjadi pilihan utama.
Namun, Evan Dimas berhasil menunjukkan penampilan mengesankan ketika dipercaya bermain. Timnas Indonesia ketika itu kalah dengan agregat 2-3 di final Piala AFF 2016 dari Thailand.
Â
Disadur dari: Bola.com (Penulis: Zulfirdaus Harahap/Editor: Yus Mei Sawitri, published 22/5/2020)
Advertisement