Jakarta - Kurniawan Dwi Yulianto sempat menjadi bagian klub Italia Sampdoria. Meski sebentar, eks striker Timnas Indonesia itu selalu mengenang pengalaman tersebut.Â
Pelatih klub Liga Super Malaysia, Sabah FA ini berangkat ke Italia pada 1993 setelah terpilih dalam program Primavera gagasan PSSI untuk berlatih di Sampdoria.
Baca Juga
Kurniawan Dwi Yulianto menjadi satu-satunya pemain yang diajak bergabung oleh Sampdoria satu tahun berselang dan ikut serta dalam kegiatan pramusim klub ke Asia. Namun, karier Si Kurus, panggilannya, bersama tim berjulukan Il Samp itu hanya seumur jagung.
Advertisement
"Saat pramusim ke Indonesia, saya diikutsertakan. Ada laga lain juga di Thailand, Hong Kong, dan China. Tapi, saya tak bermain di Sampdoria. Selesai pramusim, saya mengikuti tes di FC Luzern, klub Swiss," ujar Kurniawan dalam wawancaranya bersama Hamka Hamzah di YouTube Hamka Story 23.
Kiprah Kurniawan Dwi Yulianto dengan FC Luzern juga berlangsung sebentar. Cuma satu musim Si Kurus bertahan di klub Swiss tersebut dengan catatan 12 penampilan dan tiga gol.
"Dikasih waktu sepekan untuk seleksi. Akhirnya saya bermain untuk FC Luzern. Pada 1995-1996, saya kembali ke Indonesia karena waktu itu, kuota pemain asing di FC Luzern diisi oleh pemain Bulgaria," jelasnya.
Berlatih Bareng Mantan Bintang Dunia
Kenangan yang tidak pernah dilupakan oleh Kurniawan Dwi Yulianti di Sampdoria ialah ketika berada dalam satu lapangan dengan bintang-bintang dunia saat itu semodel Roberto Mancini dan Ruud Gullit.
"Saya bisa berlatih bersama Mancini, David Platt, Ruud Gullit, Attilio Lombardo, dan lain-lain. Ikut latihan saja saya sudah bersyukur. Dari situ saya mulai memantapkan diri untuk, ini kesempatan yang jarang terjadi. Saya tak mau menyia-nyiakan," tutur Kurniawan.
"Saya juga tak pernah menyangka diajak ikut tur pramusim oleh Sampdoria. Terus terang, saya tidak menduganya. Saya ikut latihan bersama mereka saja sudah menjadi pengalaman luar biasa," imbuhnya.
Â
Disadur dari: Bola.com (Penulis: Muhammad Adiyaksa/Editor: Benediktus Gerendo Pradigdo, published 22/5/2020)
Advertisement