Sukses

3 Veteran yang Bisa Gunakan Piala AFF 2020 sebagai Kesempatan Terakhir Berprestasi

Piala AFF 2020 rencananya berlangsung 23 November hingga 31 Desember 2020.

Jakarta - Piala AFF 2020 rencananya berlangsung 23 November hingga 31 Desember 2020. Namun, status turnamen masih dalam tanda tanya karena pandemi virus Corona.

Berandai-andai Piala AFF 2020 tetap digelar pada periode tersebut, tentu Timnas Indonesia juga harus mempersiapkan diri untuk tampil maksimal dalam kejuaraan yang trofi utamanya belum pernah diraih Tim Garuda.

Shin Tae-yong mesti mempersiapkan Timnas Indonesia di sela-sela kesibukannya untuk mempersiapkan timnas U-19 siap mengikuti Piala Dunia U-20 2021, di mana Indonesia menjadi tuan rumah.

Sejak era Luis Milla yang datang pada awal 2017 hingga pertengahan 2018, Timnas Indonesia gemar menggunakan pemain muda sebagai andalan. Namun, ketika Bima Sakti berusaha untuk meneruskan tradisi pelatih asal Spanyol itu di edisi terakhir Piala AFF, yaitu pada 2018, Tim Garuda justru gagal total dan tak berhasil melangkah ke semifinal.

Simon McMenemy yang ditunjuk menjadi pengganti pada 2019 berusaha mengeluarkan Timnas Indonesia dari kesulitan justru menambah buruk keadaan. Tim Garuda gagal total di kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia dan pelatih asal Skotlandia itu dipecat dan digantikan oleh Shin Tae-yong.

Dengan ditundanya pertandingan lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia, otomatis Piala AFF 2020 kemungkinan bakal jadi ujian pertama pelatih asal Korea Selatan itu dalam menangani Timnas Indonesia. Satu hal yang menarik, seperti apa komposisi pemain yang akan digunakan oleh Shin Tae-yong, lebih banyak pemain muda? Atau justru mengikutsertakan sejumlah pemain berpengalaman.

Jika Shin Tae-yong memutuskan untuk membawa sejumlah pemain berpengalaman untuk membantu para pemain muda di Piala AFF 2020, artinya sejumlah pemain yang sudah berumur senja masih punya kesempatan. Satu hal yang menarik momentum tersebut akan sangat penting bagi beberapa pemain untuk terakhir kalinya membela Timnas Indonesia di Piala AFF. Siapa saja mereka?

2 dari 4 halaman

Boaz Solossa

Boaz Solossa adalah sosok pemimpin di lapangan hijau yang begitu kuat hingga saat ini. Sejak pertama kalinya bergabung bersama Timnas Indonesia pada 2004, pemain kelahiran Sorong, Papua, itu kerap mengalami pasang surut.

Boaz tampil luar biasa di Piala AFF 2004 hingga akhirnya mengalami cedera dan membuatnya harus beristirahat. Tercatat Boaz hanya mencetak tujuh gol yang dicetaknya dalam dua edisi Piala AFF, yaitu 2004 dan 2016.

Sayang dalam edisi terakhir Piala AFF pada 2018, Boaz Solossa tak masuk dalam daftar pemain yang dibawa oleh Bima Sakti. Pelatih yang sebelumnya merupakan asisten Luis Milla itu memutuskan membawa lebih banyak pemain muda yang merupakan penggawa Timnas Indonesia U-23 di Asian Games 2018 dengan tambahan beberapa pemain senior.

Usia Boaz kini sudah menginjak 34 tahun. Meski masih aktif bermain bersama Persipura Jayapura, Boaz tentu harus siap merelakan posisi di Timnas Indonesia kepada pemain yang lebih muda. Namun, Boaz pernah menegaskan selalu siap untuk membela Timnas Indonesia kapan pun dirinya dibutuhkan.

Kehadirannya di lini serang, entah sebagai striker maupun penyerang sayap, harus diakui masih bisa diandalkan. Apalagi di Persipura kini Boaz masih menjadi kapten dan teladan rekan-rekan setimnya. Pemain yang karib disapa Bochi itu patut untuk mendapatkan kesempatan lagi di Piala AFF 2020.

3 dari 4 halaman

Alberto Goncalves

Alberto Goncalves menjadi andalan baru lini serang Timnas Indonesia setelah resmi mendapatkan kewarganegaraan Indonesia belum lama ini. Pemain yang karib disapa Beto itu pun mendapatkan kepercayaan untuk menjadi satu dari tiga pemain senior yang membela Timnas Indonesia U-23 di Asian Games 2018.

Kecemerlangan pemain naturalisasi asal Brasil yang kini sudah berusia 39 tahun itu membuatnya mendapatkan kesempatan lagi di Piala AFF 2018 untuk menjadi ujung tombak Tim Garuda. Sayangnya, Timnas Indonesia gagal memperlihatkan kualitas maksimal dan Beto hanya mencetak satu gol dalam empat laga yang dijalani saat itu.

Melihat usianya yang bahkan sudah jauh di atas Boaz Solossa, tentu Beto bukan sosok ideal untuk diandalkan di lini depan Timnas Indonesia. Namun, secara performa, Beto masih mampu memperlihatkan kualitasnya sebagai mesin gol di level klub. Hal itu yang membuatnya bisa bersaing dan masuk Tim Garuda pada 2018.

Apalagi ketajamannya bersama Timnas Indonesia selama 2019 terbilang luar biasa. Dalam delapan pertandingan yang dijalani Timnas Indonesia selama 2019, Beto mencetak tujuh gol, termasuk empat gol ke gawang Vanuatu yang menjadi laga persahabatan terakhir sebelum tampil di Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia.

Memberikan kesempatan kepada pemain asal Brasil ini untuk kembali menjadi andalan di lini depan Timnas Indonesia pada Piala AFF 2020 tentu bukan ide yang buruk. Namun, melihat pengalaman dua tahun lalu, Beto tentu harus belajar banyak untuk bisa bersaing dengan pemain-pemain yang lebih muda di tim lain.

4 dari 4 halaman

Greg Nwokolo

Satu lagi pemain naturalisasi yang layak untuk mendapatkan kesempatan lagi untuk menjadi andalan di lini depan Timnas Indonesia di Piala AFF 2020. Greg Nwokolo terbilang cukup konsisten bermain bersama Madura United di level klub dan diandalkan sebagai kapten tim.

Buktinya, Greg Nwokolo mendapatkan kembali panggilan untuk mengikuti pemusatan latihan Timnas Indonesia ketika Simon McMenemy menangani Tim Garuda pada 2019, bermain dalam laga kontra Myanmar yang merupakan laga pertama Simon McMenemy sebagai pelatih Timnas Indonesia.

Itu merupakan pertama kalinya bagi Greg Nwokolo kembali tampil dan mencetak gol untuk Timnas Indonesia setelah lima tahun. Sebelumnya, Greg Nwokolo membela Timnas Indonesia pada 2013 hingga 2014.

Dengan kualitas yang dimilikinya sebagai seorang penyerang, Greg Nwokolo masih bisa diandalkan untuk menjadi penyerang Tim Garuda di Piala AFF 2020.

 

 

Disadur dari: Bola.com (Penulis: Benediktus Gerendo Pradigdo/Editor: Benediktus Gerendo Pradigdo, published 23/5/2020)