Sukses

Ini Sektor Bisnis yang Tak Terlalu Terdampak Corona Covid-19

Adanya wabah ini justru pertanian harus makin digenjot karena masyarakat sangat membutuhkan panganan yang sehat.

Liputan6.com, Jakarta- Tahun 2020 benar-benar kelabu. Pandemi virus corona Covid-19 memberikan dampak begitu besar di berbagai sektor, terutama ekonomi. Dalam waktu sekejap, ekonomi tiba-tiba ambruk akibat menyebarnya virus corona covid-19 ke seluruh dunia.

Sektor pertanian justru menjadi pengaman dalam menghadapi virus corona Covid-19. Hal itu seperti disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi.

Menurutnya, Indonesia sebagai negara agraris memiliki potensi besar untuk sektor pertanian. Adanya wabah ini justru pertanian harus makin digenjot karena masyarakat sangat membutuhkan panganan yang sehat.

"Adanya musibah wabah virus Covid-19 ini tidak boleh membuat aktivitas pertanian berhenti. Melalui 3 pilar penyuluhan, pelatihan dan pendidikan kami terus optimalkan SDM Pertanian untuk menggenjot produksi dan produktivitas bahkan ekspor,” ujar Dedi Nursyamsi.

Dedi menjelaskan, pelaku di industri pertanian harus bisa memanfaatkan peluang di tengah pandemi virus corona Covid-19 ini.

"Pandemi membuat aktivitas impor akan mandeg. Ini peluang buat petani kita untuk meningkatkan produksinya dan olahannya terutama dalam 11 komoditas pangan seperti padi, jagung, kedelai, daging sapi, daging ayam, telur, bawang merah, cabai merah, dan sebagainya. Masyarakat akan lebih banyak konsumsi produk lokal dan tentunya yang sehat," ujar Dedi.

 

2 dari 2 halaman

Tak Terganggu

Pengusaha Alfian Khomari juga membenarkan bila usaha pertanian terbilang tak terganggu. Kebetulan Qomar Thousand Group miliknya mempunyai anak usaha di bidang agrobisnis, PT Qomar Agro Nusantara.

Di kondisi pandemi seperti saat ini permintaan kebutuhan pokok pangan pertanian mengalami peningkatan. Itulah yang masih menjadi potensi untuk menjaga omzet perusahaan.

Karena mengalami peningkatan, anak perusahaan yang bergerak di sektor agrobisnis justru merekrut beberapa bekas karyawan yang telah terkena PHK.

“Hal ini dilakukan karena perusahaan melihat permintaan pasar di bidang ini yang mengalami peningkatan serta perusahaan ingin turut serta mengambil peran kecil di kondisi ketika banyak perusahaan lain melakukan PHK massal dan banyak penggangguran terjadi di sektor bisnis,” ujar Alfian Khomari, CEO Qomar Thousand Group yang masih berusia 23 tahun ini.